Home Ekonomi Ketahanan Pangan Rentan, Ini Yang Perlu Dilakukan Riau

Ketahanan Pangan Rentan, Ini Yang Perlu Dilakukan Riau

Pekanbaru, Gatra.com - Gerakan tanam yang digaungkan Pemerintah Provinsi Riau, harus tetap diiringi upaya menjalin kerjasama dengan provinsi penghasil pangan. Demikian dikatakan praktisi pangan Riau, Darmansyah. 

Darmansyah yang juga mantan Kepala Dinas Ketahan Pangan itu menyebut, status Riau sebagai daerah konsumen pangan mengharuskan pemerintah daerah memiliki beragam pendekatan untuk menjaga ketahanan pangan daerah. 

"Riau itu tidak direkom oleh pemerintah pusat untuk memproduksi pangan. Artinya kalau pun kita berupaya meningkatkan kemampuan produksi, ketahanan pangan tetap tidak akan tercapai. Jadi disamping gerakan menanam, pemprov juga harus tetap menjalin komunikasi dengan daerah penyuplai pangan," katanya kepada Gatra.com, Jum'at (8/5). 

Komunikasi tersebut penting dilakukan jika wabah Corona tidak menunjukan penurunan sebaran untuk beberapa bulan kedepan. 

Menurutnya setiap tahunnya konsumsi beras di Riau mencapai lebih kurang 680 ribu ton. Sedangkan kemampuan produksi Riau 274 ribu ton. Sisanya mengandalkan pasokan dari tiga daerah surplus beras di Pulau Sumatera, meliputi: Sumbar, Sumsel dan Sumut. 

"Sumatera Barat itu setiap tahunnya mengirim 250 ribu ton. Kalau tiga hari saja terhenti pasokan dari Sumbar, bikin kacau itu. Sekarang yang bikin was-was itu jika Corona berlanjut hingga beberapa bulan kedepan, maka daerah penyuplai sudah pasti memprioritaskan ketahanan pangan daerahnya," ujarnya.

Terkait, kemampuan produksi pangan Riau, Darmansyah menilai hal itu sangat dipengaruhi karakteristik lahan dan kebiasaan petani di Riau. Menurutnya lahan gambut yang menjadi ciri khas sebagian besar kawasan di Riau, penggarapanya membutuhkan biaya tambahan, sehingga mempengaruhi kemampuan produksi padi petani. Selain itu banyak petani di Riau yang membagi konsentrasi antara bertani dan bertenak. 

"Misalnya di sebagian Kampar dan Kuansing, setahun menggarap sawah, tahun berikutnya melepas ternak, tentu produksi padi tidak optimal. Jadi untuk mensiasati ketahanan pangan ini, diversifikasi juga perlu dilakukan, misalkan memberi tempat kepada komoditi sagu," ucapnya.

323