Medan, Gatra.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memperkirakan sebanyak 30% sumber perekonomian masyarakat di Sumut terganggu akibat Pandemi Corona. Sektor yang paling banyak merasakan dampak adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Disperindag Sumut, Zonny Waldi mengatakan bahwa gangguan tersebut terjadi bukan hanya karena kebijakan pemerintah. Namun adanya pembatasan ekspor inpor dari berbagai negara akibat wabah virus corona yang melanda hampir diseluruh belahan dunia.
Baca Juga: Bibir Pantai Tabayung Menipis, Ratusan Rumah Terancam Hanyut
“Gangguan bukan hanya karena kebijakan untuk tetap di rumah. Namun juga disebabkan gangguan ekspor inpor yang saat ini merasakan dampak yang besar. Contoh kecil saja ekspor kripik singkong dari Sumut ke bebera negara juga terganggu,” jelasnya kepada Gatra.com, Jumat (8/5).
Contoh lain yang paparkan Zonny Waldi adalah perdagangan barang-barang tekstil seperti baju dan bahan kain. kecenderungan masyarakat lebih fokus pada memenuhi kebutuhan hidup seperti pangan menyebabkan sektor ini terganggu total.
Baca Juga: Bea Cukai Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19 di Sumut
“Bahkan data kita dilapangan sudah banyak yang terancam akan gulung tikar. Karena itu kita saat ini mencari solusi. Termasuk membantu mempertahankan UMKM masyarakat. Bahkan saat ini kita mempersiapkan beberapa rencana bantuan langsung agar nanti masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya,” ujarnya.
Salah satu yang dipersiapkan antar lain, membantu membangun jaringan ke pihak perbankan dan penyedia jasa keuangan agar nantinya di mudahkan dalam memberikan pinjaman modal. Disisi lain pihak Disperindag Sumut juga sedang mengupayakan pelatihan bagi sejumlah pekerja yang di rumahkan oleh pengusaha.
Baca Juga: Mahasiswa Kristen Bagikan Takjil Buka Puasa Gratis
“Selain itu kita juga sedang membangun jaringan untuk pengembangan pasar online. Agar nantinya para pedagang kita dapat menggunakan pasar online untuk memasarkan dan mempromosikan dagangannya. Karena saat ini itu solusi yang paling tepat,” jelasnya.