Tegal, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah membentuk tim khusus untuk mencari keberadaan warga yang pernah mengikuti Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan untuk menekan risiko penyebaran Covid-19. "Setiap daerah harus membentuk tim khusus. Tim khusus bisa dari gugus tugas. Nanti tugasnya mencari tahu eks Gowa di mana saja dan orang-orang yang pernah kontak dengan mereka," kata Ganjar saat kunjungan kerja di Kota Tegal, Kamis (7/5).
Upaya itu menurut Ganjar agar tidak sampai terjadi ledakan kasus positif Covid-19 yang berasal dari klaster Gowa seperti terjadi di Kabupaten Brebes. Apalagi imbauan agar alumni Ijtima Ulama Gowa melapor ke pemerintah juga tak sepenuhnya diikuti. "Kalau kita imbau kadang-kadang mereka nggak menyampaikan, tapi terjadi outbreak di Brebes. Ternyata semua alumni Gowa, kita kan jadi piye. Kalau kaya gini mau selesai kapan," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, jika warga yang pernah mengikuti Ijtima Ulama Gowa mau melapor, maka itu akan membantu pemerintah dalam memutus penularan dan penyebaran Covid-19. "Tolong eks Gowa anda melapor, biar kita urus. Tidak kita marahi kok, kita bantu. Dengan melapor sudah membantu kita, sehingga tidak menular ke yang lain," ujar dia.
Seperti diberitakan, setelah sempat menjadi satu-satunya daerah zona hijau Covid-19 di Jawa Tengah, Brebes mengumumkan adanya 16 warganya positif Covid-19. Ke 16 warga itu seluruhnya pernah mengikuti Ijtima Ulama di Gowa.
Adapun total warga Brebes yang sudah diketahui pernah mengikuti kegiatan keagamaan itu totalnya mencapai 56 orang. Dari jumlah itu, 23 orang dilakukan pemeriksaan swab tenggorok karena hasil rapid test mereka positif Covid-19. Hingga Rabu (6/5), baru 21 orang yang hasil pemeriksaan swabnya sudah keluar dengan hasil 16 positif Covid-19 dan lima lainnya negatif.