Karanganyar, Gatra.com - Obyek wisata Telaga Madirda di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso diubah menjadi tempat karantina para pemudik. Di area berpanorama elok itu, Pemerintah Desa setempat menyediakan tenda-tenda di tepian telaga bagi mereka.
Kepala Desa Berjo, Ngargoyoso Suyatno menyediakan tempat karantina pemudik ini khusus bagi keluarga warganya yang pulang kampung di masa pandemi Covid-19. Sesuai anjuran pemerintah, pemudik wajib mengisolasi diri selama 14 hari usai tiba di kampung halaman. Mereka juga wajib memeriksakan kesehatannya di puskesmas. Namun tidak jarang selama isolasi itu, pemudik merasa bosan dan malah bepergian.
Beranjak dari itu, Suyatno berinisiatif membangun suasana menyegarkan di tepian telaga yang dikelilingi pepohonan pinus. Ia meyakini banyak orang betah berlama-lama dimanja alam. Dengan suntikan pikiran positif, Telaga Madirda pasti menjaga imun tubuh tetap aman. Obyek wisata di lereng Lawu ini tak lagi seperti dulu yang selalu ramai pengunjung. Pemanfaatannya untuk mengarantina pemudik memanfaatkan momen sepi kunjungan wisata.
"Ada 12 tenda yang kami sediakan. Jadi, pemudik tidak bisa langsung pulang ke rumah keluarganya di desa. Mereka setelah memeriksakan diri di Puskesmas, langsung menuju ke Telaga Madirda. Tersedia fasilitas MCK, musala dan tenda buat tidur. Kalau untuk makan sehari-hari, rumah keluarganya berdekatan. Kami juga menyediakan tempat jenguk pemudik," katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Kamis (7/5).
Menariknya, seluruh aktivitas di Pulau Karantina menerapkan protokoler kesehatan. Misalnya, memanfaatkan parit menjadi pembatas saat keluarga menjenguk pemudik.
Tak hanya itu. Para anggota karang taruna bertugas menjaga pintu masuk desa di lima lokasi. Mereka mendata pemudik dan tamu-tamu sekaligus mengecek suhu tubuhnya dengan thermo gun. "Seluruh upaya ini demi mencegah Covid-19 menyebar ke desa kami. Semoga pandemi segera berkesudahan," katanya.
Sejak Pulau Karantina dibuka pada Selasa (5/5), sudah ada pemudik dari Bekasi memanfaatkannya. Pemudik itu dengan legawa mematuhi aturan desa demi bisa berlebaran dengan keluarganya di kampung halaman. "Kebutuhan dana diambil dari Alokasi Dana Desa sesuai arahan dari pemerintah," katanya