Lombok Barat, Gatra.com - Kondisi pandemi Covid-19 dipastikan akan menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Nusa Ten ggara Barat (NTB) jika wabah ini tidak segera berakhir. Pemerintah Kabupaten Lobar akan kehilangan APBD 2020 ini kurang lebih Rp400 miliyar, dari total APBD Lobar saat ini sebesar Rp1,4 triliun.
“Dana Alokasi Umum (DAU) yang kita harapkan untuk menopang dana pembangunan juga dipastikan akan dikurangi pemerintah pusat sebesar 10 persen atau Rp80 milyar. Selanjutnya disusul Dana Alokasi Khusus yang sedianya diperuntukan untuk pembangunan jalan dan gedung fisik juga ditiadakan. Kecuali anggaran untuk operasional kesehatan dan pendidikan senilai Rp130 milyar tidak mengalami pemotongan,” kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di Lombok Barat, Rabu (6/5) malam.
Menurut Bupati, akibat pemangkasan anggaran yang cukup drastis tersebut berimbas pada ditiadakannya pembangunan jalan dan gedung. “Kalu Covid-19 ini tidak segera teratasi, kasaihan masyarakat kita yang berpropesi sebagai tukang bangunan,” ujar Bupati.
Bupati juga tak menampik, bahwa dampak Covid-19 dari segi ekonomi akan sangat besar. Di antaranya, penerimaan pajak hotel dan restoran di Lombok Barat. Semula dalam kondisi normal perputaran uang di sektor ini senilai kurang lebih Rp700 milyar per tahun. Namun wabah Covid-19 ini menyebabkan pendapatan jauh berkurang. Dampak yang paling terkena langsung yakni terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan hotel.
Dikatakan Bupati, Lombok Barat diprediksi akan bangkrut jika penanganan Covid-19 ini gagal dan berkepanjangan. Selain itu pergerakan ekonomi masyarakat juga mengalami satagnan atau tidak bisa bergerak.
Sebagai gambaran tambah Bupati, biyaya perawatan pasien positif Covid-19 sangat mahal. Sekali rapid test saja, biayanya mencapai Rp200 ribu, biaya sekali swab Rp1,5 juta. Sedangkan di Lobar telah dilakukan rapid test kepada hampir seribu orang.
"44 positif Covid-19 di Lobar, kita temukan setalah ratusan di-swab. Sehingga kita menemukan 44 orang yang positif. Dan itu tidak sekali kita swab baru kita nyatakan positif. Belum lagi saat sembuh kita swab lagi berkali-kali,” ujar Bupati.