Pekanbaru, Gatra.com - Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau, Viator Butar-Butar meminta pemerintah daerah menaruh perhatian serius pada dampak Pandemi Covid-19 yang telah memukul sejumlah sektor ekonomi.
Pria yang sempat aktif di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Riau itu, menyebut, persoalan ekonomi di Riau turut dibebani ego sektoral pemerintah daerah, sehingga mempersulit pemberian insentif.
"Insentif sudah diberikan pemerintah pusat. Tetapi terkait pajak daerah dan retribusi, sampai hari ini belum ada dari provinsi dan kabupaten/kota. Seruan dari gubernur Riau memang sudah ada ke bupati/wali kota, tetapi belum terealisasi," urainya melalui keterangan tertulis kepada Gatra.com, Kamis (7/5).
Viator menambahkan belum jelasnya insentif yang diberikan kepada dunia usaha dikhawatirkan kian membebani perekonomian Provinsi Riau, khususnya di area perkotaan.
"Yang paling mendesak adalah ekonomi perkotaan terkait pajak hotel dan restoran serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," terangnya.
Meski dampak ekonomi kentara di perkotaan, Viator berharap Pemerintah Provinsi juga harus melakukan sejumlah terobosan untuk memberikan sokongan bagi sektor usaha. Menurutnya hal itu bisa dilakukan melalui relaksasi pajak kendaraan bermotor serta pajak bahan bakar minyak.
Secara terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) area Riau, Noffrizal, mengungkapkan pandemi virus Corona memang sangat dirasakan oleh sektor usaha penginapan. Ia menyebut di awal April saja, 8 hotel di kota Pekanbaru memutuskan tutup sementara waktu. Ia mengaku pihaknya telah mengirimkan sejumlah surat untuk meminta keringanan untuk pajak dan listrik.
"Namun belum ada tanggapan," tukasnya.