Pekanbaru, Gatra.com - Hingga Maret 2020 Provinsi Riau memiliki 18.060 hektar lahan yang ditanam dengan tanaman padi. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Herman Mahmud.
Dari luasan tersebut, luas tanam padi terluas berlokasi di Kabupaten Indragiri Hilir seluas 13.561 hektar. Disusul Kabupaten Kuansing 1,617 hektar dan Rokan Hilir 1,236.8 hektare. "Untuk luas tanam padi di Riau sampai saat ini, kabupaten/kota telah menanam 18.060 hektare. Dengan rincian luas lahan padi yang ditanam pada Januari seluas 3.505
hektare lebih, Februari 4.822 hektare dan Maret 9.733 hektare," sebutnya Rabu (6/5).
Herman mengatakan, tidak semua area di Riau dijadikan tempat untuk bertanam padi. Menurutnya pada periode Januari-Maret, kota Pekanbaru dan Kepulauan Meranti tak memiliki tanaman padi. Hal tersebut lantaran Kabupaten Kepulauan Meranti lebih memprioritaskan Sagu sebagai tanaman Pangan. "Sedangkan di Pekanbaru lahan persawahan memang tidak ada," tekannya.
Adapun setiap tahunnya tanaman padi Riau hanya mampu mencukupi 35 persen pasokan pangan. Sisanya bergantung pada suplai beras dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, hingga Pulau Jawa.
Kini, pasokan pangan menjadi persoalan krusial di Riau. Terlebih pandemi COVID-19 membuat daerah-daerah penyuplai pangan Riau seperti Sumatra Barat, lebih memprioritaskan kecukupan pangan setempat. Gubernur Riau, Syamsuar, jauh-jauh hari telah memperingatkan persoalan tersebut. Mantan Bupati Kabupaten Siak itu bahkan menyerukan penanaman padi gogo untuk mensiasati sulitnya akses air di sejumlah tempat di Riau.
Syamsuar sendiri telah menggalakan gerakan tanam sebagai siasat kemandirian pangan. Gerakan tersebut berupaya mendorong masyarakat untuk bertani dan menanam tanaman pangan di setiap daerah. "Jika semua masyarakat sadar akan kekurangan pangan di Riau dan bersama-sama bertanggung jawab atas kebutuhan tersebut, maka kekurangan pangan akan mampu diatasi dengan baik," ungkapnya.