Kupang, Gatra.Com - Dirut Bank NTT Izhak Eduad Rihi dicopot dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ditengah pandemi Corona. 06/05. Pencopotan Dirut dalam RUPS tahun buku 2019 dan RUPS Luar Biasa Tahunan Tahun Buku 2020 PT BPD NTT ini karena tidak memenuhi target laba Rp500 miliar sesuai komitmen sejak dilantik tahun lalu.
“Dalam RRUP tadi kami sepakat non aktifkan Direktur Utama. Ini karena target laba yang diberikan tidak tercapai. Jauh di bawah harapan dan sangat kecil. Hanya sekitar Rp200-an miliar. Perlu penyegaran dan butuh orang bekerja agak ekstrim yang positif ,” tegas Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Pemegang Saham Pengendali (PSP) , dalam Press Conference di Lantai I Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT kepada wartawan usai RUPS di Kantor Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur Viktor menjelaskan adanya penyegaran di Bank NTT karena sesuai RUPS 2018-2019, target laba yang ditetapkan sebesar Rp500 miliar. Namun dalam perjalanan hingga RUPS kali ini digelar, capaian laba tidak sesuai target karena hanya memperoleh Rp200 miliar.
“Jelasnya penonaktifan Dirut Bank NTT ini karena target laba kita tahun targetkan tahun 2019 sebesar Rp500 miliar itu tidak tercapai. Dan ini sudah disepakati dalam naskah dan komitmen kerja saat dilantik dia dilantik. Konskwensinya, diganti. Itu saja ,” jelas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Lebih lanjut dikatakan, Bank NTT kedepan harus bekerja ektra untuk memenuhi target. Oleh sebab itu dibutuhkan penyegaran untuk memberi semangat kepada Direksi untuk bekerja lebih maksimal. Kedepan kata Viktor Bank NTT harus memiliki modal inti tiga triliun sesuai aturan OJK sehingga perlu kerja ekstra.
“Kita perlu kerja yang lebih ekstrim menghadapi tahun yang sulit seperti sekarang. Karena itu harus kerja keras penuhi target apalagi pada tahun 2024 nanti Modal Inti harus mencapai tiga trilun. Sekarang masih kurang 1,2 triliun. Karena itu harus kerja keras dengan pola berlari yang harus luar biasa,” papar Viktor.
Viktor juga mengungkapkan, saat ini NPL di Bank NTT sudah ada di angka hampir merah. Untuk itu perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang tepat serta kerja yang profesional. “Langkah yang diambil harus mampu menekan NPL yang ada sehingga tidak menggerus keuntungan di tahun yang akan datang. Untuk itu perlu ada pembenahan-pembenahan dan tim kerja yang baik. Kita tidak butuh superman tapi kita butuh tim yang solid dan support,” pungkas Viktor Bungtilu Laiskodat.