Home Ekonomi Pelanggan Komplain Tagihan Listrik Membengkak, Ini Kata PLN

Pelanggan Komplain Tagihan Listrik Membengkak, Ini Kata PLN

Jakarta, Gatra.com - Pelanggan pascabayar PT. PLN dikejutkan dengan tagihan listrik yang naik berkali-kali lipat pada awal bulan Mei ini ditengah pandemi coronavirus atau COVID-19.

Executive Vice President Communication dan CSR PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Made Suprateka, menjelaskan di tengah-tengah penerapan protokol COVID-19, PLN melakukan perubahan mekanisme karena perubahan behaviour yang terjadi pada saat penerepan protokol covid19 dan PSBB. 

"Diambil langkah bahwa kita PLN melakukan pencatatan dengan mengumpulkan data rata-rata 3 bulan sebelumnya. Berarti rata-rata penggunaan listrik KWH di bulan Februari bulan Januari dan bulan Desember," kata Made dalam konferensi pers daring PLN di Jakarta, Rabu (6/4).

Menurut Made pada bulan Maret 2020 itu timbul keanehan dimana KWH mulai meninggi. Diasumsikan naik mulai 70 KWH. Karena protokol COVID-19 PLN tidak bisa door to door untuk menginformasikan pada masyarakat maka menggunakan rata-rata 3 bulan yang terakhir jka dicatat dengan angka 50 KWH.

"Jadi ternyata katakanlah realisasi mereka konsumsinya mereka adalah 70KWH tetapi kita mengirim dengan catatan 50 KWH berarti ada 20 KWH yang belum tertagih. Ini tidak ada masalah. Kita carrry over ketagihan di bulan April," jelas Made.

Made menjelaskan pada bulan April pada saat melakukan pembayaran ada yang akan terbawa ketagihan 20 KWH dari hulan Maret. Begitupun pada tagihan bulan April yang dibayar awal Mei ini. Dimana terjadi lonjakan konsumsi listrik.

"Kenaikan tagihan ini bukan karena kenaikan tarif listrik kita. jadi tidak semata-mata PLN itu bisa menaikkan tarif listrik dengan semena-mena di setiap saat apalagi di kondisi seperti ini sangat tidak populis," jelas Made

"Ada tuduhan kita melakukan menaikkan sendiri jumlah tagihan listriknya. Ini siapa yang bisa mengintervensi sampai ke meter ke meter di rumah tangga meteran nya ada di rumah tangga. Orang PLN-nya juga sedang tidak berani datang karena COVID-19. Disitu jelas-jelas adalah sangat tidak benar informasinya bahwa kita mengubah meteran," imbuhnya.

471