Home Kesehatan PSBB se-Jabar Harus Dimaksimalkan Dengan Tes Massal

PSBB se-Jabar Harus Dimaksimalkan Dengan Tes Massal

Badung, Gatra.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Barat menyambut baik diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh Provinsi Jawa Barat yang akan dimulai hari ini, Rabu, (6/5). 

PSBB di 27 kabupaten/kota Ini adalah PSBB terluas di Indonesia saat ini. Keputusan pelaksanaan PSBB se- Jawa Barat ini mendapat lampu hijau setelah terbitnya Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.0107/MENKES/289/2020. 

Ketua DPW PSI Jawa Barat, Furqan AMC mengatakan, momentum perpanjangan dan perluasan PSBB di Jawa Barat harus dimaksimalkan dengan pelaksanaan tes massal, agar maping sebaran virus bisa lebih presisi. 

"Jika ditemukan kasus positif bisa segera diisolasi dan ditelusuri riwayat kontaknya sehingga bisa dilakukan upaya memutus mata rantai infeksi. Apalagi tidak sedikit pengorbanan rakyat dan tanggungan negara untuk menerapkan PSBB se-Jabar," kata Furqan  melalui siaran tertulisnya, Rabu (6/5). 

Sebelumnya, Pemprov Jabar telah mendistribusikan hampir 100 ribu rapid test dan berhasil mengidentifikasi 237 kasus positif. Artinya dari 1.252 kasus positif, cuma 18,92 % yang diidentifikasi dari rapid test.

Menurut Furqan, metode rapid test memang lebih cepat hasilnya, yaitu dalam waktu 15-20 menit. Namun, sensitifitas dan spesifitasnya cuma 60-80% karena berbasiskan antibodi.

Maka mereka yang terdeteksi positif perlu divalidasi lagi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan mereka yang tidak terdeteksi dengan rapid test perlu tes ulang lagi seminggu atau dua minggu kemudian. Sebab, bisa saja waktu rapid test awal antibodi pasien yang baru terpapar belum berubah signifikan. 

"Karena itu upaya Pemprov Jabar untuk menggeser rapid test menjadi tes PCR secara masif patut diapresiasi, karena sensitifitas dan spesifitasnya 95%," ucapnya.

Namun, kata Furqan, 40 ribu alat tes PCR yang disiapkan menyambut PSBB se-Jabar dirasa masih kurang. Karena hanya 0,08% jika dibandingkan dengan populasi Jawa Barat yang mendekati 50 juta pada tahun 2020 berdasarkan data BPS. Artinya cuma ada 800 pengetesan dari 1 juta penduduk.

"Walaupun sudah lebih baik dibanding rata-rata nasional yang hanya 211 tes per 1 juta penduduk, namun masih jauh dibandingkan Vietnam dengan 2.188 tes per 1 juta penduduk, Thailand 2.043 tes per 1 juta penduduk apalagi dibanding Malaysia 4.063 tes per 1 juta penduduk," jelasnya. 

Furqan berharap, dalam pelaksanaan PSBB se-Jabar yang berlangsung 14 hari ke depan, Pemprov Jabar bisa menambah signifikan jumlah alat tes PCR untuk dibagikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

123