Banyumas, Gatra.com - Pada bulan April 2020, Kota Purwokerto mengalami deflasi tertinggi Jawa Tengah bersama Kota Kudus. Hal ini disebabkan penurunan beberapa harga komoditas bahan pangan di pasar tradisional.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Edy Aprotuwiyono, dalam laporannya, Rabu (6/5) mengatakan, pada April 2020, Purwokerto mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Hal itu disebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,88 pada Maret 2020 menjadi 103,80 pada April 2020.
"Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga di beberapa kelompok pengeluaran dominan, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,61 persen, dan kelompok perawatan informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen," jelasnya.
Dia menjelaskan, sejumlah komoditas yang menjadi penyebab utama deflasi yaitu penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang putih, cabai rawit, biaya pulsa ponsel, jeruk, dan pisang.
Sementara kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,14 persen, kelompok kesehatan 0,26 persen, kelompok pendidikan 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,90 persen.
Adapun kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok transportasi, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya.
Menurut Edy, dari perkembangan inflasi di Kota Purwokerto, perbandingan inflasi tahunan pada April 2020 (deflasi 0,08 persen) lebih rendah dibandingkan dengan inflasi April 2019 (0,21 persen) dan inflasi April 2018 (0,06 persen). Sementara tingkat inflasi tahun kalender April 2020 sebesar 0,87 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 2,59 persen.
"Tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,95 persen. Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun ke tahun untuk April 2019 terhadap April 2018 dan April 2018 terhadap April 2017 masing-masing sebesar 2,32 persen dan 3,28 persen," ujarnya.
Edy mengatakan, dari enam kota di Jawa Tengah yang diamati perkembangnya empat kota tercatat mengalami deflasi. Di antaranya Kota Purwokerto dan Kota Kudus dengan deflasi tertinggi, sedangkan deflasi terendah ada di Kota Semarang sebesar 0,02 persen. Inflasi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,26 persen dan Kota Cilacap sebesar 0,05 persen.