Bantul, Gatra.com – Dari 170 peserta rapid diagnostic test (RDT) yang di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/5), dua orang menunjukkan hasil reaktif. Keduanya langsung diisolasi di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja menyatakan dua orang reaktif tes cepat itu seorang bidan dan aparatur sipil negara Dinas Komunikasi Informasi Bantul.
“Sama seperti minggu lalu, RDT ini kami gelar untuk mendeteksi Covid-19 di masyarakat. Hari ini sebanyak 170 orang dari 414 pendaftar yang lolos kriteria dan verifikasi,” ujar Agus di sela gelaran tes cepat di kantor Dinkes Bantul.
Ia mengatakan, peserta tes cepat ini harus memenuhi dua kriteria, yakni empat hari sebelumnya melakukan perjalanan ke zona merah Covid-19 dan sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Dua orang dengan hasil tes reaktif langsung dirujuk ke RS Lapangan Khusus Covid-19 di Kecamatan Bambanglipuro. Mereka di-swab dan dites melalui metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mengetahui positif atau negatif Covid-19.
“Kami juga meminta pegawai di Diskominfo Bantul mengisolasi diri selama 14 hari. Selanjutnya, mereka akan menjalani rapid test,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis menjelaskan tes cepat ini digelar perdana pada 28 April dengan menyasar komunitas-komunitas yang kerap melakukan aktivitas di tengah masyarakat.
“Pada minggu lalu, peserta yang ikut berasal dari rekan-rekan wartawan, kemudian anggota BPBD, PMI, Forkompimcam, Forkompimda, Kepala OPD," kata dia.
Hari ini, tes cepat massal digelar untuk masyarakat umum dan berlanjut pada pekan depan, Selasa (12/5). Setiap RDT massal menargetkan 200-300 peserta tes.
“Untuk mendaftar, silakan kunjungi laman deteksicorona.bantulkab.go.id/rapidtest. Selanjutnya isi data diri dengan jujur dan tunggu rekomendasi aplikasi tersebut, lalu ikuti anjuran selanjutnya,” jelas Helmi.