Semarang, Gatra.com - Meninggalnya penyanyi campursari papan atas Indonesia, Didi Kempot, membuat penggemar dan orang-orang yang senang dengan lagu-lagunya merasa kehilangan. Almarhum yang mendapat gelar Godfather of Brokenheart tersebut meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (5/5) pagi.
Salah satu orang yang merasa kehilangan atas meninggalkan Didi Kempot adalah Wali Kota Semarang, Hendrar Priadi. “Almarhum Didi Kempot merupakan seniman besar Indonesia, saya salah satu sebagai salah satu pengagumnya. Atas nama warga Semarang dan Pemerintah Kota Semarang, kami ikut berduka cita teriring doa alharmuhum husnul kotimah,” katanya kepada wartawan di Balaikota Semarang, Selasa (5/5).
Menurut Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, almarhum dalam perjalanan musik luar biasa, banyak memberikan kebahagiaan semua orang. Orang nomor satu di Kota Semarang lebih menyatakan, merasa kenal baik dengan Didi Kempot. Sering ketemu, mulai dari perjalanan sebelum terkenal, sampai sudah menjadi penyanyi terkenal.
“Saya tidak merasakan sebuah perbedaan antara dulu sebelum ngetop, sampai sekarang saat pertemuan terakhir saat acara perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia di Kota Semarang pada 2019 sama tidak berubah sikapnya,” ujar Hendi.
Hendi menyebut, Didi Kempot adalah seniman luar biasa, seniman besar di Indonesia yang low profil, masih mau merakyat, masih mau makan lesehahan. “Kami semua, pasti merasa kehilangan atas meninggalnya almarhum Didi Kempot,” katanya.
Seperti diketahui, Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal asal Solo almarhum Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto. Pelantun tembang campursari “Stasiun Balapan” dan “Pamer Bojo” ini juga adalah adik kandung pelawak senior Srimulat, almarhum Mamik Pondang.