Karanganyar, Gatra.com - Para pedagang dan pembeli di pasar tumpah Ramadan Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah mendapat peringatan keras dari aparat pemerintah dan polsek setempat. Pasalnya, aktivitas perdagangan tersebut seakan tak mengindahkan social dan physical distancing serta protokoler kesehatan.
Pantauan Gatra.com di Simpang Empat Pak Lurah Jalan Nusa Indah Ngringo, para pedagang takjil menggelar lapaknya di tepi jalan. Mereka dikerumuni pembeli yang datang berjalan kaki maupun bersepeda motor. Lalu lalang mobil dan kendaraan lainnya makin meramaikan situasi pasar tumpah di sore hari. Tak sedikit diantara penjual maupun pembeli tak mengenakan masker. Lapak jualan mereka juga tak tersedia tempat cuci tangan pakai sabun maupun hand sanitizer.
"Kita tidak kurang-kurang menyosialisasi pentingnya menerapkan protokoler kesehatan. Mulai tingkat kecamatan sampai RT/RW. Tapi memang kesadaran masyarakat rendah," kata Camat Jaten Aji Pratama Heru K kepada wartawan di sela pembagian masker di simpang empat pak lurah, Senin sore (4/5).
Ia bersama relawan Gerakan Aspirasi Muda Lawu (Gardal) dan Kapolsek Jaten Iptu Achmad Riedwan Prevost membagikan masker ke pengendara motor yang belum mengenakan masker. Mereka dihentikan lalu diberi penjelasan pentingnya mengenakan alat pelindung diri itu untuk mencegah terpapar covid-19.
Komandan Gardal, Ananda Novel mengatakan pedagang dan pembeli di pasar tumpah di Simpang Pak Lurah perlu dieduksi. Mereka seakan tak menyadari bahaya yang dihadapi. Ia juga menyayangkan pemerintah kurang peduli aktivitas di pasar tumpah.
"Tim gugus tugas tidak tahu apa bagaimana. Di sini aktivitas ratusan pedagang pasar tumpah jelang berbuka puasa. Ada dewasa dan anak-anak. Minim fasilitas cuci tangan pakai sabun. Kami sudah memasang MMT untuk mengimbau masyarakat. Desa ini berpenduduk paling padat se-Karanganyar," katanya.
Ia membawa 300 lembar masker dewasa dan 100 masker anak, yang habis dibagikan kurang dari satu jam. Ini merupakan kegiatan ketiga di Desa Ngringo berupa pembagian masker dan takjil.
Kapolsek Jaten Ipti Achmad Riedwan Prevost mengatakan hampir 40 persen warga yang beraktivitas di pasar tumpah tanpa mengenakan masker. Ia menegaskan bakal berpatroli di area itu sambil menyosialisasikan protokoler kesehatan.