Cilacap, Gatra.com – Petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami krisis benih padi akibat serangan wereng di tanaman padi stadium benih. Akibatnya, mereka terpaksa membeli benih seadanya untuk menutup kekurangan benih yang hendak ditransplantasi ke hamparan sawah.
Seorang petani di Karangtawang, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Muslikhah (55) mengaku menebar benih dua kali. Pasalnya, pada tebaran benih pertama benih langsung gosong akibat serangan wereng.
“Dua kali, yang pertama benih dari saudara, dikasih. Yang kedua nyebar benih Inpari 42,” katanya.
Dia mengaku beruntung bisa menebar benih dua kali. Karenanya, kekurangan bibit di tebaran pertama bisa tertutup dari tebaran kedua. Namun begitu, dia mengakui biaya benih yang dikeluarkannya dua kali lipat dari kondisi normal.
“Nyebarnya jadi enam wadah. Satu wadahnya Rp75 ribu,” katanya.
Berbeda dengan Solikhah yang benihnya tercukupi, petani lainnya Mubakir (48) mengatakan kekurangan benih untuk area seluas 1.400 meter persegi. Pasalnya, benih yang ditebarnya gagal tumbuh. Dia menduga benih mati dini karena serangan wereng.
“Banyak werengnya, disemprot dua kali tetap banyak yang tidak selamat,” kata Mubakir.
Mubakir terpaksa membeli benih padi ke petani lain. Namun, lantaran seadanya, benih yang diperolehnya pun tak begitu berkualitas. Tetapi, dia mengaku beruntung masih bisa membeli benih dari petani lain di area yang tidak terserang wereng.
Sementara, Koordinator Penyuluh Pertanian (PPL) di Cilacap, Surur Hidayat mengatakan wereng batang coklat dan wereng daun memang bisa menyerang padi dari stadium benih. Pemicunya yakni hujan terus menerus dan kondisi lembap panas. Dengan cuaca itu, hama wereng sangat cepat berkembang biak.
Kondisi ini diperparah dengan masih banyaknya petani yang menanam padi varietas IR 64 yang dia sebut rawan serangan wereng. Sebab, benih IR 64 diproduksi sejak puluhan tahun lampau sehingga resistensinya terhadap serangan hama sudah menurun.
“Lebih baik menanam padi yang resisten dengan serangan hama dan penyakit. Bisa Inpari 33 atau Inpari 42, Inpari 48, itu lebih tahan terhadap serangan wereng,” kata Surur.