Pati, Gatra.com - Selepas RSUD Kayen Kabupaten Pati, Jawa Tengah kedatangan seorang Paisen Dalam Pengawasan (PDP), sebanyak 11 karyawan yang sebagian besar tenaga medis dinyatakan reaktif atau positif Corona setelah menjalani rapit test Covid-19. Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona dan tubuh membentuk antibodi. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.
Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Karena apabila hasil rapid test pertama non reaktif, Anda dapat menularkan virus ke orang-orang di sekitar. Nah, bila hasil rapid test Anda reaktif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19 atau SARS-CoV-2.
Jadi, akan langsung dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Selama menunggu hasil PCR, Anda harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari. Kita perlu memahami bahwa hasil reaktif dari rapid test tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. Hasil reaktif harus dikonfirmasi dengan tes PCR yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19.
Demikian juga ketika hasilnya non reaktif. Hasil non reaktif pada pasien yang terinfeksi Covid-19 harus diikuti dengan isolasi dan pemeriksaan ulang rapid test antibodi 7-10 hari kemudian. Jika non reaktif, baru dianggap virusnya tidak terdeteksi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pati, Haryanto mengatakan, saat ini 11 karyawan rumah sakit tersebut berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Mengingat kesebalas orang tidak menunjukkan gejala ataupun keluhan dari segi kesehatan. “RSUD Kayen memang pernah menangani PDP yang sebelumnya dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang,” ujarnya, Senin (4/5).
Selain PDP itu, disebutnya rumah sakit tidak menangani pasien lain, sehingga tidak ada dugaan lain penyebab reaktifnya hasil rapid test sejumlah tenaga medis. “Sepertinya iya, PDP yang meninggal dunia. Pasien itu hasil rapid test-nya positif, tetapi hasil swab-nya negatif,” ungkapnya.
Ia pun membeberkan jika saat ini karyawan RSUD Kayen itu melangsungkan isolasi selama 14 hari. Sebagian ada yang isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, sebagian lain menjalani isolasi di Hotel Safin yang merupakan tempat karantina yang disediakan oleh Pemkab Pati. “Sambil menunggu hasil tes swab mereka isolasi mandiri. Karena baru rapid test maka perlu pengecekan lebih lanjut,” tuturnya.
Ditambahkan, pelayanan RSUD Kayen hingga saat ini berjalan seperti biasa. Meski begitu pihaknya meminta agar pihak rumah sakit meningkatkan kewasapadaan selama masa pagebluk berlangsung.