Batam, Gatra.com - Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Kembali terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19), Senin (4/5). Satu pasien berpropesi sebagai tenaga pengajar, sedangkan satu orang PDP lainnya WNA peserta Tabliq akbar asal India.
Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Batam Muhamad Rudi menyampaikan, dua kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan hasil pemeriksaan swab oleh Tim analis BTKLPP Batam.
“Pasien baru terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 merupakan kasus nomor 31 seorang Perempuan berinisial GM berusia 36 Tahun, berprofesi sebagai guru dan memiliki riwayat close contact dengan kasus terkonfirmasi positif No. 18, bahkan pernah mendampingi pada saat rawat dan kasus nomor 32 di Kota Batam, yakni Laki-laki SAA berusia 56 Tahun WNA India yang datang ke Batam melalui Singapura,” katanya, di Batam.
Kedua pasien itu, kata Rudi, kini tengah mendapat perawatan di ruang Isolasi RSUD Embung Fatimah Kota Batam untuk dilakukan observasi dan pemulihan. Sejauh ini, kondisi yang bersangkutan cukup stabil, pasien nomor 31 sebenarnya tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti.
“WNA India peserta Tabliq tiba di Batam pada tanggal 2 Maret 2020 via laut dari Singapore, dan tinggal bersama jama’ah tabligh lainnya di Masjid Baitulrahman Sekupang,Kota Batam. Kemudian pada tanggal 12 April 2020 kondisi kesehatan yang bersangkutan memburuk dan di larikan ke RS Swasta di Kecamatan Lubuk Baja, Batam, setelah dilakukan tindakan debridement dan perawatan yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat penyakit Diabetes,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan laboratorium pada WNA itu, menurut Rudi, kadar gula darah pasien ternyata tidak terkontrol, selanjutnya yang bersangkutan dirawat di ruang isolasi Tun Sundari RSUD EF Batam, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan uji swab tenggorokan pada tanggal 30 April 2020. Hasil uji swap keluar pada tanggal 03 Mei 2020, dengan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Saat ini tim survelans gugus tugas sedang berupaya melakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang ditenggarai melakukan berkontak erat dengan kasus tersebut sebagai antisipasi penyebaran lebih luas,” tuturnya.