Home Ekonomi Warga Kesulitan Jual Hasil Bumi, Begini Langkah Bupati TTS

Warga Kesulitan Jual Hasil Bumi, Begini Langkah Bupati TTS

Timur Tengah Selatan, Gatra.com - Penutupan 55 pasar desa yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berimbas pada mandeknya distribusi hasil pertanian masyarakat. 

Bupati TTS, Epy Tahun mengakui, dampak penutupan 55 pasar desa ini ikut menyulitkan para masyarakat memasarkan hasil pertanian. Namun pemerintah akan segara mengatasinya.

“Kami pahami kesulitan yang dihadapi masyarakat sekarang ini. Mereka memang sulit memasarkan hasil pertanian karena semua pasar desa telah ditutup. Namun pemerintah sudah siapkan solusinya untuk bisa membantu memasarkan hasil pertanian mereka,” kata Bupati TTS, Epy Tahun, Senin (4/5).

Epy menyebutkan, salah satu upaya untuk membantu para petani memasarkan hasil pertaniannya adalah pemerintah akan berusaha membeli hasil bumi petani. Teknisnya dengan mengumpulkan di satu lokasi, kemudian dinas teknis bersama pedagang datang membeli hasil bumi.

“Jadi kami minta Camat dan Kepala Desa data dulu jenis hasil pertanian yang ada. Kemudian diinformasikan baru para agen turun ke lokasi untuk membeli. Ini solusi yang kami buat dan sementara diatur tim dinas terkait ,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) mengambil langkah pencegahan Coronavirus Disease (Covid) -19. Salah satunya adalah dengan menutup sementara 55 pasar tradisional atau pasar desa.

“Memang ada efek kurang baik bagi petani dari kebijakan itu. Warga tidak bisa pasarkan hasil kebun di pasar di wilayahnya. Tetapi ini soal hidup mati, untuk antisipasi penyebaran wabah covid-19. Kalau kita buka pasar itu mengancam keselamatan warga juga. Tapi kami sementara siapkan kebijakan untuk atasi persoalan itu. Dinas teknis sementara membahasnya,“ jelas Epy Tahun.

 

419