Washington, D.C, Gatra.com - CEO Gilead Sciences –perusahaan yang dipercayakan membuat obat anti virus corona, Remdesivir, Daniel O'Day mengatakan bahwa obat yang diproduksi untuk mengobati pasien COVID-19, itu sudah didistribuskan ke sejumlah negara bagian di Amerika Serikat, sejak hari Minggu.
O'Day menyebut bahwa perusahaan telah mendonasikan seluruh pasokan obat yang ada – sekitar 1,5 juta botol, untuk mengobati sekitar 100.000 hingga 200.000 pasien Covid-19.
"Kami telah mendistribusikan untuk uji klinis dan untuk digunakan ribuan kursus pengobatan," kata O'Day di CBS, "Face the Nation."
“Kolaborasi kami dengan pemerintah telah berjalan dengan baik dan kami harapkan dapat terjalin kerja sama yang baik di masa depan,” katanya, dikutip AFP, Senin (4/5).
Regulator AS pada hari Jumat sudah memberi lampu hijau untuk memproduksi dan mendistribukan obat eksperimental secara darurat Remdesivir, bagi pasien COVID-19. Izin diberikan setelah melalui uji klinis utama yang membuktikan bahwa obat tersebut dapat memperpendek pemulihan sejumlah pasien penderita virus corona.
Ini adalah obat pertama yang menunjukkan hasil yang memberi manfaat dalam mengobati COVID-19 sejak coronavirus baru muncul di Cina akhir tahun lalu.
O'Day mengatakan pemerintah AS akan menentukan bagaimana obat tersebut dialokasikan di seluruh Amerika Serikat dan di negara lain.
O'Day menyebut akan ada tambahan pasokan obat remdesivir yang lebih besar secara signifikan di paruh kedua tahun ini.
Soal alokasi wilayah mana saja, O'Day mengatakan pemerintah AS akan menentukan bagaimana obat tersebut dialokasikan di Amerika Serikat, berdasarkan lokasi mana yang paling dibutuhkan.
"Mereka akan mulai mengirim puluhan ribu kursus perawatan keluar awal minggu ini dan menyesuaikannya ketika epidemi bergeser dan berkembang di berbagai bagian dan kota yang berbeda di Amerika Serikat," katanya.
“Dalam hal pertanyaan alokasi, saya pikir kami selaras dengan pemerintah AS untuk melayani pasien di Amerika Serikat, dan kemudian untuk memastikan juga, sebagai perusahaan global yang berbasis di Amerika Serikat, bahwa kami dapat melayani negara lain,” katanya.
"Kami telah melakukan dialog yang sangat baik dengan pemerintah dan itu berjalan dengan baik," tambahnya.
Remdesivir merupakan obat yang diberikan melalui suntikan, dan sudah diberikan kepada sejumlah pasien yang terdaftar dalam uji klinis.
Badan pengawas obat dan Makanan (FDA) AS memungkinkan untuk mendistribusikan secara lebih luas penggunaan Covid-19 bagi orang dewasa dan anak-anak yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dengan kondisi sakit parah.