Pekanbaru, Gatra.com - Akibat pandemi virus corona atau covid-19 di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru yang sejak dua minggu lalu telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tidak sedikit warga yang terkena dampaknya mulai dari penurunan ekonomi untuk itu mengusung tema berbagi antar sesama, Pasukan Brimbob Polda Riau, turun ketengah-tengah masyarakat untuk berbagi.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau Kombes Pol Dedi Suryadi mengatakan, ini dilakukan oleh satuannya sebagai bukti bahwa Brimob turut hadir ditengah-tengah masyarakat saat ini, khususnya masyarakat kota pekanbaru saat ini yang sudah ditetapkan zona merah penyebaran virus corona.
"Program rutin ini sebagai bentuk kepedulian kita dari pasukan Brimob untuk masyarakat yang diharapkan mampu membantu meringankan beban warga masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid 19 ini terlebih saat ini sedang penerapan PSBB di wilayah Kota Pekanbaru," ujar Kombes Pol Dedi Suryadi kepada Gatra.com, Minggu (3/5).
Pantauan dilapangan satuan khusus Polri itu datang menyambangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di Kelurahan Muara Fajar Barat, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, dengan menggunakan satu unit mobil yang dijadikan posko untuk memberikan paket sembako kepada puluhan pemulung yang berada di lokasi TPA, tampak puluhan para pemulung antusias berbaris untuk menerima bantuan paket sembako, dengan jarak berkisar 2 meter.
"Saya juga menghimbau agar kiranya kita semuanya secara indiviual disiplin mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, yakni selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun, menjaga jarak secara fisik dan tidak mudik, karena ini cukup penting untuk dilaksanakan," ujar mantan Wakapolres Bandung ini.
Sementara itu salah satu penerima paket sembako mengaku senang ketika mendapat paket sembako. "Alhamdulillah sangat terbantu kita dengan adanya bantuan ini. Tidak dipungkiri akibat pandemi virus corona ini pendapatan kami tiap harinya mengalami penurunan, jika sebelumnya penghasilan saya mencapai Rp100 ribu kini mengalami penurunan menjadi Rp 30 ribu tiap harinya," ujar Wanto seorang pemulung yang menerima paket sembako.