Mataram, Gatra.com - Pencegahan virus Corona di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat tak pernah henti dilakukan. Seain melakukan patrol keliling kota oleh petugas dari Tim Gugus Pencegahan Penyebaran Covid-19 untuk menghimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah atau menghindari kerumunan massa alias kumpul-kumpul, juga dilakukan dengan cara ekstrim sekalipun. Diantaranya melakukan pemadaman listrik di jalan-jalan utama dan protokol maupun di area public yang biasa digunakan warga untuk berkumpul.
“Selain upaya preventif melalui penyemprotan di sejumlah area public juga dilakukan dengan memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 sampai dengan pukul 06.00 di area publik dengan cara mematikan lampu di jalan-jalan utama Kota Mataram, penutupan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan larangan berkumpul ditempat umum yang bisa memicu percepatan penyebaran Covid-19,” tukas Walikota Mataram, H Ahyar Abduh di Mataram, Sabtu (2/5) malam.
Orang nomor satu di kota Mataram ini juga menambahkan, selain pemberlakuan jam malam, Pemkot Mataram juga bekerjasama dengan TNI-Polri teltap melakukan penyemprotan disinfektan di setiap kelurahan dan lingkungan akan dilaksanakan sejak sebulan lalu. “Semua kelurahan harus selesai disemprot, dan wajib dilakukan semprot ulang. Kelurahan mendapat masing-masing dua tandon disinfektan, dua kompresor, dua hand sprayer, tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Mataram serta bantuan dari personil TNI dan Polri,” kata Ahyar Abduh.
Calon kuat Ketua DPD I Partai Golkar NTB ini juga menandaskan, Pol PP Kota Mataram bekerjasama dengan TNI dan Polri menutup dan menindak tegas tempat hiburan ataupun kumpulan massa di tempat-tempat terbuka. “Kepada seluruh masyarakat Kota Mataram untuk tidak berkumpul. Jalan jalan protokol akan di awasi dan akan dilaksanakan pemadaman listrik, Ruang Terbuka Hijau akan di tutup, dan bagi masyarakat yang tidak mentaati akan di tangani oleh Polres Mataram dan Kodim 1606/Lobar," pungkas Ahyar Abduh.
Berdasarkan pantauan Gatra.com hingga Sabtu (2/4) malam di sepanjang jalan protocol ataupun di area public yang biasanya digunakan warga kota untuk berkumpul, terlihat sepi karena lampu penerangan jalan (LPJ) sejak pukul 22.00 Wita dimatikan. Yang terpantau hanya sejumlah retail modern yang masih buka dan dierangi lampu serta para pedagang kaki lima yang diterangi lampu seadanya.