Padang, Gatra.com - Kasus konfirmasi positif coronavirus disease 2019 (Covid)-19 di Sumatera Barat (Sumbar) terus melonjak. Namun, kasus ini harus bisa turun mulai Juni 2020, agar mulai Juli 2020 bisa mengawali hidup normal.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, menyebutkan, Pemprov Sumbar harus melakukan tes masif pada April dan Mei 2020. Salah satunya dengan pelacakan agresif dan isolasi yang ketat.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 itu menekankan, untuk penanganan wabah Covid-19 di Sumbar harus melibatkan Tungku Tigo Sajarangan, yakni bentuk kepemimpinan yang ideal di Minangkabau. Terdiri dari pengulu, alim ulama, dan cerdik pandai Minangkabau.
"Ketiganya bisa menjadi lokomotif dan benteng utama dalam penanganan wabah virus corona ini, yakni bersinergi dengan pemerintah," kata Doni dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com di Padang, Minggu (3/5).
Dikatakan Doni, ketiga unsur pimpinan di Minangkabau itu memiliki peran penting dan tugas masing-masing. Penghulu, sebagai pimpinan adat, alim ulama yakni pimpinan agama, dan cerdik pandai ialah pimpinan masyarakat yang berwawasan dan berpengetahuan luas.
Menurut putra asli Tanah Datar itu, semuanya harus dilibatkan dan diaktifkan dalam menangani penyebaran Covid-19. Tentu sesuai dengan jalannya suatu kebijakan, yang bersifat dari atas ke bawah. Alim ulama, niniak mamak, cerdik pandai, dan pemerintah disinergikan dengan baik.
Ia menilai, jika kasus Covid-19 terus meningkat drastis di Ranah Minang, dan menyebabkan daya tampung rumah sakit atau kemampuan tenaga medis tidak lagi memadai, tentunya tidak akan luput dari pentingnya peran masyarakat. Dalam artian, pemerintah harus melibatkan Tigo Tungku Sajarangan.
"Apabila tiga unsur tadi dilibatkan, dan disirnergikan dengan baik, maka insyaallah wabah Covid-19 ini bisa ditekan penyebarannya di Sumbar," ujar Doni, yang juga kepala BNPB RI tersebut.
Selain itu, sosialisasi secara terus-menerus di seluruh daerah mesti dilakukan, agar adanya kesadaran masyarakat untuk lebih mengerti bahaya Covid-19.Edukasi publik agar membudayakan pola hidup bersih, sebagai kunci keberhasilan dalam memerangi Covid-19. Kemudian, menjaga jarak fisik dan disiplin.