Jakarta, Gatra.com - Kehadiran Vaksin dan obat virus dari wabah COVID-19 menjadi momentum yang ditunggu-tunggu. Di Indonesia sendiri, bebagai riset dilakukan oleh lembaga dan peneliti Indonesia untuk menemukan jalan keluar dari pandemi COVID-19.
Dijelaskan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KA BRIN), Bambang Brodjonegoro, saat ini konsorsium riset dan inovasi Covid-19 melalui LBM Eijkman sedang melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) yang nantinya sangat diperlukan untuk mendeteksi Seperti apa sebenarnya virus COVID-19 yang ada di Indonesia.
"Pembuatan vaksin memang tidak akan memakan waktu yang pendek. Salah satu alternatif yang akan kita dorong adalah kerjasama antara lembaga eijkman dengan lembaga internasional yang juga melakukan penelitian mengenai vaksin," Kata Bambang saat Konferensi Pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (3/5).
Meskipun begitu, Bambang menekankan, bahwa pihaknya berharap nantinya vaksin yang dikembangkan adalah vaksin yang bisa mencegah virus dan nantinya akan berkembang di Indonesia.
"Jadi, kami menekankan pada virus yang beredar di Indonesia. ini menjadi sangat penting," Jelas Bambang.
Semetara itu, Bambang juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengembangkan alternatif lain dari vaksin dan obat, yaitu melalui Konvalensi Plasma.
Dari penelitian yang sudah mulai dilakukan di RSPAD, saat ini mulai ada hasil yang cukup melegakan. Namun, Kata Bambang, tentunya riset harus dilakukan dalam skala yang lebih besar.
Karena itu Kemenristek/BRIN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan akan melakukan riset yang lebih besar lagi melibatkan banyak rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia.
"Tidak hanya di Jakarta untuk mengembangkan Convalensence plasma, ini misalkan di Malang di Yogyakarta di Surabaya di Solo maupun tempat-tempat lainnya. Kita harapkan konvalesens plasma ini bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan tingkat kesembuhan dari penderita Covid-19," Jelas Bambang.
Selain, konvalensi plasma, Bambang mengatakan bahwa pihaknya juga sedang mengembangkan sebuah serum anti COVID-19 yang merupakan kerjasama antara Biofarma kemudian dengan LIPI dan IPB.
"Yang kita harapkan nantinya ini bisa menjadi alternatif juga untuk meningkatkan kesembuhan dari Covid 19," ujar Bambang.