Home Ekonomi Warga Sumbar di Rumah Saja, BLT Rp1,2 Juta akan Dikirim Pos

Warga Sumbar di Rumah Saja, BLT Rp1,2 Juta akan Dikirim Pos

Padang, Gatra.com - Penerima sosial akibat terdampak wabah coronavirus disease (Covid-19) di Sumatra Barat (Sumbar) kini bisa tersenyum. Pasalnya, bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp1,2 juta mulai bisa diterima.

Warga penerima BLT cukup di rumah saja. Sebab, ada petugas PT Pos Indonesia yang akan mengantar langsung ke rumah. Setidaknya sekitar 300 orang atau "pasukan orange" yang disiapkan untuk mengantar Jaring Pengamanan Sosial (JPS) tersebut ke seluruh daerah Sumbar.

"Ada sekitar 300 petugas di seluruh daerah Sumbar, yang siap mengantarkan BLT ke rumah warga penerima," ucap Manajer Regional II Pos Indonesia, Wendy Bermana kepada awak media di Padang, Sabtu (2/5).

Dikatakan Wendy, secara teknis pengiriman uang BLT itu tidak ada kendala. Apalagi wilayah perkotaan yang aksesnya lancar untuk menuju alamat penerima. Namun bagi daerah-daerah tertentu, seperti Solok Selatan, Pasaman Barat, dan lainnya membutuhkan waktu lebih lama.

Dengan demikian, pihaknya belum bisa menargetkan waktu pasti penuntasan pengiriman uang bantuan sosial tersebut. Namun paling tidak, BLT April dan Mei akan dituntas bulan ini, sebab penyalurannya dua bulan sekaligus dengan total Rp1,2 juta atau Rp600 ribu per bulan per KK.

"Kemarin kita sudah mulai mengantarkan langsung ke warga Padang Panjang dan Sawahlunto, hari kita mulai mengirim ke warga Agam," jelas Wendy yang membawahi Kantor Pos Regional Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau tersebut.

Kepala Kantor Pos Padang, Sartono menambahkan, wilayah PT Pos Indonesia Regional II, yakni Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau memiliki 9 Kantor Pos Induk, salah satunya di Kota Padang. Khusus Kantor Pos Padang, pihaknya mengerahkan 30 petugas untuk mengirim BLT ke rumah warga.  

Lebih lanjut Sartono menjelaskan, sebelum pengiriman BLT tersebut dilakukan, semua data lengkap penerima bantuan JPS itu dikirim oleh Dinas Sosial Sumbar ke Kantor Pos. Lalu diklinsing untuk memeriksa kelengkapan struktur data. Tujuannya agar tidak ada penerima tumpang tindih.

Apabila ditemukan data yang kurang lengkap atau double, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial di kabupaten dan kota. Jika data sudah lengkap, langsung dikirim ke IT Kantor Pos Indonesia Pusat untuk dimasukkan ke sistem weselpos. Lalu daftar nominatif penerima BLT dicetak.

"Petugas dibagi per kecamatan. Kita juga berkoordinasi dengan pihak keamanan, agar pengiriman BLT ke rumah warga penerima lancar. Jadi warga tetap di rumah saja," ucap Sartono.

9850