Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengharapkan, empati dan solidaritas masyarakat yang telah terbangun saat pandemi coronavirs disease 2019 (Covid)-19 harus tetap terjaga meski pandemi berakhir.

"Timbulnya empati, solidaritas di masyarakat kita pada saat pandemi Covid-19, ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan bukan hanya pada masa krisis, tetapi pada saat krisis ini sudah berlalu," kata Nadiem, Satu (2/5).

Orang nomor satu di Kemendikbud ini menyampaikan, pandemi Covid-19 banyak membawa perubahan dan hikmah. Di dunia pendidikan, pembelajaran dilakukan secara daring (online) dan menggunakan tool-tool baru.

"Menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun. Orang tua untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru, betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif dan menibulkan empati kepada para guru yang nantinya mungkin belum ada," katanya.

Menurutnya, guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan bukan hanya bisa dilakukan di sekolah. Tapi pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari 3 pihak ini. Tanpa ada kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak akan terjadi.

"Kita sebagai masyarakat juga belajar betapa pentingnya kesehatan. Betapa pentingnya kebersihan dan betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat," ujarnya.

Menurut Nadiem, belajar memang tidak selalu mudah, tapi kini saatnya semua berinovasi, bereksperimentasi, mendengarkan hati nurani, dan belajar dari pandemi Covid-19 agar menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.