Palembang, Gatra.com – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 di Sumsel sangat berdampak pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumsel. Pasalnya, sejak pandemi ini dimulai omzet yang didapatkan UMKM pun merosot hingga 80 persen.
Salah satu UMKM, Iwan Cheristian mengakui sejak masuknya COVID-19 di Sumsel omzet yang didapatkannya anjlok. Bahkan, hingga saat ini penurunan mencapai hingga 80 persen dari sebelum COVID-19.
Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, mengingat banyaknya kewajiban yang harus ditanggungnya seperti membayar listrik, menggaji karyawan dan lain sebagainya. “Sejauh ini kami tetap buka namun sifatnya hanya layanan antar atau take away,” kata Iwan pemilik kedai kopi Aksara Brew di Palembang saat ditemui, Sabtu (2/5).
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka dirinya belum dapat memastikan apakah nantinya akan menutup tempat usahanya atau tetap berlanjut. Mengingat, sejauh ini belum ada kepastian kapan wabah ini akan berakhir khususnya di Sumsel.
Ia mengaku sejauh ini sudah ada beberapa kedai kopi yang menutup akibat dampak COVID-19. Bahkan, beberapa kedai pun harus merumahkan para karyawannya karena tidak mampu untuk menggaji lagi. Karena itu, dirinya berharap kondisi ini cepat berakhir dan kembali normal seperti biasanya.,“Kami akan menunggu sampai bulan enam mendatang, karena prediksinya selesai sampai bulan enam. Jika tetap berlanjut mungkin kami juga akan menyusul (tutup kedai),” terangnya.
Dirinya juga berharap pemerintah untuk ikut membantu para UMKM, seperti memberikan keringanan untuk tetap buka. Namun, berdasarkan protokol kesehatan. Karena sejauh ini, aturan pemerintah mewajibkan untuk layanan antar saja.
Kalau pun memang aturan tersebut wajib diberlakukan, seharusnya juga diterapkan kepada UMKM lainnya seperti tempat makan dipinggiran jalan (Pecel Lele). Karena, sejauh ini dirinya melihat masih banyak tempat makan yang menyediakan bangku dan melayani makan ditempat.
“Kami harap kami diperbolehkan tetap buka, meskipun satu meja itu hanya bisa diisi satu orang. Kami akan menerapkannya. Karena, saat ini layanan antar menurunkan minat masyarakat terhadap kedai kopi,” tutupnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sumsel, total Orang Dalam Pemantauan (ODP) yakni sebanyak 4.112 orang, dengan rincian 2.539 orang selesai pemantauan sedangkan sisanya 1.573 orang masih dalam proses pemantauan.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yakni sebanyak 234 orang, dengan rincian 124 orang selesai pengawasan dan 110 orang masih dalam proses pengawasan. Jumlah sampel yang diperiksa yakni sebanyak 1.042 orang dengan rincian 714 OTG, 264 PDP dan 64 ODP. Sedangkan, untuk sampel yang positif yakni sebanyak 156 orang, sampel negatif yakni sebanyak 176 orang dan dalam proses pemeriksaan sebanyak 710 orang.