Home Kesehatan Klaster Corona Jamaah Tabligh di Yogyakarta Makin Besar

Klaster Corona Jamaah Tabligh di Yogyakarta Makin Besar

Yogyakarta, Gatra.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Jamaah Tabligh di Daerah Istimewa Yogyakarta terus bertambah. Dari 10 kasus baru hari ini, Sabtu (2/5), separuhnya terkait salah satu kelompok dakwah Islam tersebut. DIY pun mencatatkan total 114 kasus Covid-19.

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari ini sebanyak 10 kasus, sehingga jumlah kasus positif covid 19 di DIY adalah 114 kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih, lewat pernyataan tertulis, Sabtu (2/5).

Dari 10 kasus positif baru ini, lima orang terkait Jamaag Tabligh. Dari lima orang ini, empat orang adalah warga Kabupaten Gunungkidul hasil pelacakan kontak peserta kegiatan Jamaah Tabligh di Jakarta.

Adapun satu warga Kabupaten Kulonprogo tercatat mengikuti kegiatan 'Ijtima Ulama' gelaran Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan.

Selain terkait Jamaah Tabligh, empat pasien positif Covid-19 disebut usai perjalanan dari luar DIY, yakni Jakarta, Semarang, Klaten, dan pondok pesantren Temboro, Magetan. Riwayat satu orang lagi masih ditelusuri Dinas Kesehatan Bantul.

Pemda DIY telah menyatakan dua dari tiga klaster besar DIY terkait kegiatan Jamaah Tabligh yang menyebarkan Covid-19 di Sleman dan Gunungkidul. Adapun satu klaster lagi di Kota Yogyakarta terkait pertemuan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB). Total ketiga klaster ini menyumbang sedikitnya 20% kasus positif Covid-19 di DIY.

Dalam dua hari ini, kasus positif Covid-19 di DIY bertambah secara signifikan. Jika hari ini ada 10 kasus baru, kemarin, Jumat (1/5), dilaporkan ada sembilan kasus. Salah satunya tercatat mengikuti acara di Gowa.

Adapun empat pasien positif Covid-19 di DIY dinyatakan sembuh hari ini. Mereka terdiri dari seorang warga Sleman dan tiga warga Gunungkidul, termasuk seorang berusia 73 tahun.

"Yang sembuh ini pada umumnya telah pulih secara fisik, tanpa keluhan, tetapi masih harus menunggu hasil laboratorium sampai mendapatkan hasil negatif dua kali secara berturut turut," kata Berty.

Dengan demikian, dari 114 kasus positif, ada 48 pasien sembuh dan tujuh orang meninggal dunia. Ada 88 pasien dalam pengawasan (PDP) menanti hasil tes dan empat di antaranya wafat.

Sebanyak 686 orang telah dites dan dinyatakan negatif. Adapun jumlah total PDP mencapai 888 orang, sedangkan 4.861 orang dalam pemantauan (ODP) 

4668