Khartoum, Gatra.com - Menteri Kesehatan Sudan, Akram Ali Altom mengatakan bahwa jika ada diantara warganya yang menderita gejala terinfeksi virus corona, maka pemerintah akan berupaya keras menyelamatkan, namun mengingatkan jika sudah terinfeksi, maka pasien tersebut hanya dapat diberikan obat Panadol (tablet penghilang rasa sakit parasetamol), sebagai pilihan pengobatan dan jika mereka kesulitan bernapas, mereka akan diberikan oksigen, dan jika kasusnya memburuk, ya, mereka mati.
“Selama pandemi ini, kesehatan Anda ada di tangan Anda. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan selain Panadol, dan jika pasien mati lemas, ia akan diberi oksigen, dan jika ia semakin parah, singkatnya, ia akan mati,” kata menteri dalam konferensi pers, Kamis waktu setempat, dikutip Al-Arabiyah, Sabtu (2/5).
Sudan memiliki 534 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan jumlah 33 orang meninggal pada hari Jumat, menurut penghitungan Johns Hopkins.
Menteri mengatakan kepada Reuters pada awal April lalu, negara membutuhkan dana sekitar $ 120 juta untuk memerangi wabah koronavirus.
Dia mengatakan sektor kesehatan dan ekonomi negara sejauh ini tidak diperlengkapi fasilitas yang memadai untuk memerangi wabah mematikan itu.
Negara miskin di Afrika itu tetap memberlakukan jam malam 12 jam, menutup sekolah, universitas dan klub, dan melarang pertemuan dalam upaya menahan penyebaran COVID-19.