Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengimbau agar petani menanam varietas tahan wereng pada Musim Tanam Kedua (MT 2) 2020 ini. Pasalnya, serangan wereng begitu mewabah pada akhir musim tanam pertama atau menjelang panen.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Wanareja, Surur Hidayat mengatakan beberapa varietas yang resisten wereng di antaranya adalah Inpari 33 dan 42. Harapannya, saat petani menanam padi varietas tahan wereng produksitivitas tanaman tertap terjaga.
Dia menjelaskan, wereng berpotensi menyerang dalam kondisi kelembapan tinggi dan panas. Hingga Mei ini, curah hujan dan kelembapan juga masih relatif tinggi. Sementara, wereng dapat menyerang tanaman sejak stadium benih. “Penanganannya, kalau masih ringan bisa Sidatan. Kalau sudah berat harus dengan Plenum, dosisnya sudah tinggi,” ujarnya.
Dia menerangkan, serangan wereng dapat menyebabkan penurunan hasil panen 70 persen bahkan puso. Kondisi ini terjadi jika serangan wereng terlambat dideteksi sehingga tak terantisipasi. Namun, khusus di Cilacap, pada MT 1 ini tak ada hamparan yang puso. “Kalau diperhitungan penurunan antara 5-10 persen,” ucapnya.
Terkait musim tanam kedua, Surur juga mengimbau agar petani menerapkan sistem pethuk atau methuk, yakni mempercepat musim tanam, terutama untuk wilayah tadah hujan. Sebab, pada Juni dan Juli diperkirakan Cilacap sudah memasuki musim kemarau. Menurut dia, tanaman padi usia muda sangat rawan jika sampai terdampak kekeringan. “Tanaman padinya yang berumur pendek. Inpari umurnya juga pendek,” jelasnya.