Washington, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim telah melihat bukti bahwa laboratorium Cina memproduksi virus corona jenis baru coronavirus disease 2019 (Covid)-19.
Namun, pernyataan Trump tersebut tidak sejalan dengan keterangan pejabat intelijen dan diplomat top Mike Pompeo yang mengaku tidak mengetahui sumber virus mematikan itu berasal.
"Kami tidak tahu persis dari mana itu dimulai," ujar Pompeo dilansir AFP, Jumat (1/5). Pemerintah Cina pun sudah berulang kali membantah memproduksi virus mematikan tersebut.
Sementara itu, para ilmuwan meyakini bahwa virus pembunuh itu berawal dari hewan, kemudian menular kepada manusia di Wuhan, Cina. Penularan tersebut diduga berawal di pasar hewan di kota itu.
Adapun tudingan bahwa Covid-19 diproduksi di laboratorium rahasia di Cina, itu berdasarkan rumor di dunia maya dan radio sayap kanan AS. Isu tersebut kemudian diambil oleh Trump.
Trump pun tidak memberikan bukti detail bagaimana Cina memproduksi virus SAR-CoV-2 itu saat wartawan mengonfirmasi apakah telah melihat sesuatu yang mendasari tudingan bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah. Trump hanya menjawab singkat, "Ya, sudah."
Trump juga menolak untuk memberikan rincian dan menanggapi pernyataan Pompeo yang tidak sejalan. Pompeo mengatakan, tidak tahu apakah virus tersebut berasal dari Institut Virologi Wuhan atau dari pasar hewan, atau tempat lain. "Kami tidak tahu jawaban itu," ujarnya.
Kantor Direktur Intelijen Nasional, mengatakan, para analis akan terus memeriksa secara teliti informasi yang muncul dan intelijen untuk menentukan asal mula virus Covid-19.
Sedangkan di Jenewa, Swiss, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan, beberapa penyelidikan mengenai sumber virus sedang berlangsung. Namun, WHO saat ini tidak terlibat dalam studi di Cina.
"WHO akan tertarik untuk bekerja dengan mitra internasional dan atas undangan pemerintah Cina, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan di sekitar asal-usul hewan," kata Tarik Jasarevic.
Beijing membantah bahwa lab adalah sumber Covid-19. Bulan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengatakan, para pejabat WHO telah berulang kali menyatakan bahwa tidak ada bukti tunggal coronavirus baru diproduksi di laboratorium.
"Banyak ahli medis terkenal di dunia juga percaya bahwa apa yang disebut hipotesis kebocoran laboratorium tidak memiliki dasar ilmiah," ujarnya.
Trump menjadikan penanganan wabah Covid-19 di Cina sebagai masalah besar untuk kampanyenya dalam pemilihan ulang presiden AS yang akan berlangsung pada November mendatang.
Sedagkan saat ditanya tentang laporan bahwa ia dapat membatalkan kewajiban utang AS ke Cina, Trump mengatakan, bisa melakukanya secara berbeda dan bertindak melalui banyak cara yang jujur.
"Saya bisa melakukan hal yang sama tetapi bahkan untuk lebih banyak uang, hanya mengenakan tarif," kata Trump.