Home Kebencanaan Kapal Kayu Nelayan Terbalik di Selat Singapura

Kapal Kayu Nelayan Terbalik di Selat Singapura

Batam, Gatra.com - Sebuah kapal kayu milik masyarakat nelayan di Kepulauan Riau (Kepri) tenggelam dan terbalik di Selat Singapura yang berbatasan dengan Pulau Batam dan dapat membahayakan alur pelayaran, Jumat (1/5). Kapal kayu itu diketahui bernama lambung KM Kakap Merah. 

Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian menjelaskan, dari informasi yang didapat bahwa terlihat sebuah kapal kayu terbalik di jalur yang menuju ke perairan Timur Helen Mar Reef Singapura dan terdaftar di AIS dengan nama "Kakap Merah". Posisi kapal itu diketahui dapat membahayakan alur pelayaran bagi kapal lain yang sedang melintas. 

Awalnya, lanjut Handry, Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) Batam mendapatkan informasi dari Atase Perhubungan di Singapura, ada kapal kayu milik nelayan yang terbalik dan terombang ambing di Selat Singapura. Kemudian VTS Batam meneruskan informasi tersebut ke Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban.

“Respon cepat Pangkalan PLP Tanjung Uban, Bintan untuk m berkoordinasi dengan Kantor KSOP Khusus Batam dan KSOP Tanjung Balai Karimun dan segera mengerahkan kapal patroli untuk bersiaga dan bergerak menuju ke lokasi tempat kejadian,” katanya, dalam siaran pers yang diterima Gatra.com, di Batam. 

Handry kembali menerangkan, Kapal patroli KN. Kalimasadha - P.115 diterjunkan, setibanya di lokasi melihat adanya bangkai kapal kayu nelayan yang terbalik di  Posisi GPS 01°-05'-547"N /103°-45'-375" E dan langsung mengamankan alur pelayaran di sekitar lokasi kejadian. 

Selanjutnya, kapal patroli KN.P.366 milik KSOP Tanjung Balai Karimun tiba di lokasi kejadian  dan bergabung dengan kapal patroli KN. Kalimasadha - P.115. Kedua kapal kemudian melakukan pemasangan lampu emergency untuk penanda bahwa ada kapal yang terbalik di lokasi tersebut. Informasi awal seluruh ABK kapal kayu itu dinyatakan selamat.  

“Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, kami tetap siap siaga menjaga keamanan di laut dan merespon informasi yang diterima sesegera mungkin demi terjaganya aspek keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan perbatasan Indonesia dan Singapura,” tuturnya.

437