Denpasar, Gatra.com-- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Denpasar melepas 5 jenis komoditas pertanian asal Bali dengan volume 23,4 ton senilai 2,7 miliar ke Cina, Yordania, Jepang dan Kanada sekaligus.
Masing-masing adalah manggis, cabe merah, kopi serta produk olahan asal kelapa, enceng gondok dan bambu berupa kerajinan tangan khas Bali.
“Produksi berlimpah, pasar global terbuka. Dan sektor pertanian di Denpasar terus bekerja dan bahkan mampu ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Denpasar, I Putu Terunanegara saat melepas ekspor produk pertanian dari 9 pintu utama secara daring bersama Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) di Denpasar, Jumat (30/4).
Menurut Terunanegara, hal ini patut disyukuri mengingat dalam semua kondisi serba terbatas akibat wabah pandemi Covid-19, seluruh sektor pertanian di Bali tetap bekerja bahu membahu untuk penuhi pasokan pangan dan bahkan dapat ekspor.
Ia juga menyebutkan, 5 komoditas berkualitas ekspor ini telah dilakukan pemeriksaan karantina sehingga dipastikan memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari negara tujuan. Pihaknya memberikan sertikat kesehatan masing-masing pyhtosanitary certificate, PC untuk komoditas tumbuhan ekspor dan health certificate, HC untuk komoditas hewan ekspor.
"Kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan teknis negara mitra dagang," ungkapnya.
Lima komoditas yang pelepasannya disaksikan langsung melalui layar daring oleh Mentan SYL adalah buah manggis sebanyak 15,3 ton milik PT BSU, cabe merah sebanyak 8 ton milik PT SES dan kopi sebanyak 58 kg milik PT SB.
Sementara asal nonsektor pertanian namun telah dilakukan sertifikasi karantina masing-masing berupa hasil kerajinan tangan berasal dari bambu, kelapa dan enceng gondok sebanyak 63 metrik ton milik PT Mahaka dan PT NTB. SYL.