Home Kesehatan Timbul Cemas saat Pandemi, Dokter Jiwa: Normal dan Alamiah

Timbul Cemas saat Pandemi, Dokter Jiwa: Normal dan Alamiah

Jakarta, Gatra.com - Mengalami perasaan cemas, bingung, takut, dan emosi lainnya merupakan hal yang normal dan alamiah di tengah situasi pandemi Covid-19, kali ini. Karena kondisi jiwa tersebut didorong oleh panca indra ketika melihat, mendengar, menyaksikan krisis yang tengah dihadapi.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia, dr. Lahargo Kembaren mengatakan, perasaan tersebut biasanya menimbulkan kondisi seperti jantung berdetak lebih kencang, nafas menjadi sesak, pencernaan terganggu, kepala berat, otot tegang, jika mengalami stres tersebut. 

Menurtnya untuk mencegah hal tersebut, maka harus berbicara dengan orang yang dipercaya seperti keluarga atau teman agar bisa meredakan perasaan tersebut. 

"Saat ini pemerintah telah menghimbau untuk dirumah saja. Untuk itu tetap jaga pola hidup sehat dengan makanan bergizi, tidur cukup, olahraga teratur, dan jangan lupa juga untuk selalu melakukan kontak sosial dengan orang-orang yang kita kasihi di rumah. Bila memungkinkan, kontak sosial dengan saudara keluarga dan relasi kita yang berada di luar, dengan menggunakan berbagai media atau alat komunikasi," kata Lahargo saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (1/5).

Selain diharapkan dapat mengatasi kondisi jiwa pada diri sendiri, kata Lahargo, diharapkan pula pada kalangan orang tua dapat menjaga kesehatan jiwa anak dan remaja, yang perlu mendapat perhatian di tengah pandemi Covid-19 ini. Para orang tua diharapkan selalu hadir dengan kesungguhan hati untuk anak-anak mereka. 

Lahargo juga menyarankan agar orang tua bisa memberikan  kesempatan pada anak untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka melalui virtual, meski kondisi tidak memungkinkan untuk terhubung secara langsung. Untuk anak dan remaja diharapkan juga bisa diberikan informasi yang sesuai dengan kapasitasnya serta kebenarannya terjamin, agar tercipta situasi yang aman.

"Itu yang perlu disampaikan untuk mereka ciptakan situasi yang aman. Tak lupa, ajak anak untuk bisa melakukan suatu aktivitas kegiatan yang produktif. Menjaga kesehatan orangtua dan anak juga penting dan apabila kita menemukan bahwa ada suatu perubahan pada anak dan remaja kita, jangan ragu-ragu meminta pertolongan tenaga profesional kesehatan jiwa bila dibutuhkan," kata Lahargo.

128

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR