Home Kebencanaan Waduh! Desa di Bali ini Ditutup, 400 Orang Positif Corona

Waduh! Desa di Bali ini Ditutup, 400 Orang Positif Corona

Denpasar, Gatra.com - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra menyampaikan telah melakukan rapid test rapid test di Desa Abuan, Kabupaten Bangli, Kamis, 30/4. Ada 1200-an orang melakukan rapid test dengan jumlah reaktif mencapai 400-an. Sudah dilakukan pengambilan Swab untuk memastikan apakah benar-benar positif atau tidak. "Hasil akhir yang akan dipakai adalah hasil uji Swab-nya nantinya," jelasnya.

Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona dan membentuk antibodi. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif atau negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.

Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Karena apabila hasil rapid test pertama non reaktif, Anda dapat menularkan virus ke orang-orang di sekitar.

Nah, bila hasil rapid test Anda reaktif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19 atau SARS-CoV-2.

 

Sedangkan di Desa Padangkerta, Kabupaten Karangasem juga sudah dilakukan rapid test. Terakhir kedapatan sekitar ada 12 orang yang reaktif. Ini juga akan dilanjutkan dengan Swab untuk memastikan lebih akurat hasilnya.

"Sesuai komitmen Gubernur dengan Bupati atau Walikota yang positif melalui uji Swab akan ditangani Gugus Tugas Provinsi. Sedangkan yang negatif akan dilanjutkan ditangani oleh Kabupaten atau Kota," ujarnya.

Bupati Bangli sudah mengambil keputusan untuk Banjar Serokadan Desa Abuan mulai hari ini dinyatakan diisolasi tertutup. Tidak boleh ada yang keluar dan masuk mulai besok. "Bahkan akan disiapkan dapur umum untuk memberikan pelayanan konsumsi kepada masyarakat di sana untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan masyarakat keluar masuk banjar Serokadan," katanya.

Yang patut menjadi perhatian kita bersama adalah infeksi melalui transmisi lokal. Ini berarti di tengah-tengah masyarakat ada yang positif kemudian menularkan kepada yang sehat. Makin tinggi angka transmisi lokal menunjukkan masih kurang disiplinnya kita di dalam melaksanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19.

"Harus menjadi perjuangan kita bersama, kesadaran kita bersama, tanggung jawab kita bersama untuk mencegah terjadinya penularan COVID- 19 ini melalui transmisi lokal. Dibutuhkan satu disiplin kita bersama untuk mencegah transmisi lokal. Jika hal ini kita bisa lakukan bersama-sama maka transmisi lokal ini bisa kita dikendalikan dengan baik," paparnya.

Bisa terus menumbuhkan keyakinan bahwa COVID-19 ini sesungguhnya bisa dikendalikan melalui disiplin kita semua.Banyaknya angka kesembuhan menunjukkan COVID-19 bisa kita sembuhkan. "Kombinasi antara kedisiplinan dari kawan kita yang terinfeksi dan juga kerja keras dari tim medis menghasilkan semakin banyak sahabat-sahabat kita yang bisa sembuh," tutupnya.

943