Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa bantuan sosial (Bansos) yang dilakukan pemerintah sebagai bentuk jaring pengaman sosial (social safety net) ditengah pandemi Covid-19 ini tidak bisa dilakukan secara stimultan atau serta-merta, oleh karenanya bagi masyarakat yang belum memperoleh bansos, dihatapkan untuk bisa bersabar.
"Tentu saja tidak bisa atau disalurkan secara simultan atau serta-merta, tetapi pasti bertahap. Karena ini juga memerlukan proses, walaupun demikian pemerintah berusaha betul supaya bantuan bantuan sosial ini bisa segera sampai secepatnya di tangan mereka yang berhak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami mohon kesabarannya pada masyarakat," kata Muhadjir saat Telekonferensi Virtual, Kamis (30/4).
Dieinya juga beeharap masyarakan dapat memaklumi jika masih ditemukan kendala-kendala penyaluran di lapangan. Karena, Kata Muhadjir, semua berkaitan segan data. Oleh karenanya, diirnya juga meminta kerjasama khususnya pada perangkat pimpinan darrah hingga ke lapisan RT RW untuk melakukan penyepadanan danmemastikan bahwa data itu memang akurat.
"Agar bantuan ini betul-betul merata, dinikmati oleh mayoritas orang yang memang lebih berhak untuk mendapatkannya. Serta mohon diawasi kalau memang ada yang tidak tepat, untuk segera diadakan revisi atau diadakan penataan ulang," jelas Mantan Mendikbud tersebut.
Terakhir, Muhadjir juga mengatakan bahwa pihaknya memungkinkan atau membolehkan mengambil data yang ada di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos. Namun dengan catatan, data tersebut harus sudah terkonfirmasi secara baik mulai dari tingkat bawah RT, RW, Kelurahan, hingga tingkat Kabupaten Desa, untuk meminimalkan kesalahan penyaluran.
Hal itu dilakukan Muhadjir karena pemberian bantuan ini diperluas, kepada tidak hanya yang ada di dalam DTKS tapi diluar DTKS. Karena menurutnya, diluar DTKS sekarang sudah banyak sekali masyarakat atau keluarga yang semula tidak miskin, kemudian mendadak menjadi miskin sebagai dampak dari wabah Covid 19.
"Di mana mereka pencahariannya hilang dan juga termasuk ada yang mengalami PHK dan kemudian ada usahanya tidak bisa berjalan. dan Ini semua adalah kategori sebagian dari mereka dapat dikategorikan sebagai keluarga yang tiba-tiba miskin atau mendadak miskin atau miskin kagetan karena Covid19," pungkasnya.