Tobelo, Gatra.com - Bupati Halmahera Utara (Halut), Frans Manery selaku Ketua Gugus Tugas percepatan dan penanganan Covid-19, akhirnya mengambil langkah tegas dengan menutup total 18 akses pintu masuk. Baik darat, laut, maupun udara.
Kebijakan itu tertuang dalam instruksi Bupati nomor: 28/SATGASCOVlD-19/HALUT. Langkah dilakukan setelah Satgas Covid-19 Halut mencatat, terdapat 82 orang tanpa gejala (OTG), 75 orang dalam pengawasan (ODP) dan 3 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam surat tertanggal 29 April itu, ditegaskan penutupan seluruh pintu masuk berlangsung selama sebulan, terhitung mulai Jumat 1 Mei hingga 1 Juni mendatang.
Instruksi tersebut menjelaskan, penutupan seluruh akses masuk dan keluar Halut dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Sebab, jumlah orang yang masuk di Halut cukup tinggi.
Dalam catatan Satgas Covid-19, dalam sebulan terakhir, tercatat 20 ribu orang yang masuk ke Halut. Itu artinya, dalam sehari sebanyak 100-180 orang yang berasal dari daerah yang menjadi transmisi lokal atau zona merah Covid-19.
Juru Bicara Covid-19 Halut, Decky Tawaris, kepada Gatra.com, Kamis (30/4), mengatakan, penutupan akses keluar masuk Halut tidak berlaku untuk angkutan logistik dan keamanan.
“Semua tetap diawasi Satgas Covid-19,” jelasnya.
Decky merinci, 18 akses masuk yang ditutup tersebut, diantaranya Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Galela, Pelabuhan Ferry Gorua, Petabuhan Dama, Pelabuhan Posi-Posi, Pelabuhan Daru.
Selanjutnya, Pelabuhan NHM di Tanjung Barnabas, Pelabuhan Salimuli, Pelabuhan Todokuiha di Mawea, Pelabuhan Pitu, Pelabuhan Speedboat Tobelo, dan Pelabuhan Kao.
Untuk akses bandar udara yakni, Bandara Gamarmalamo Galela, Bandar Udara Kuabang Kao, dan Bandar Udara Kobok Kao Teluk.
Sedangkan jalur darat yakni, pertigaan Desa Tetewang Kecamatan Kao Teluk, jalur Desa Tolabit Kecamatan Kao Barat, dan jalur Desa Roko Kecamatan Galela Barat.