Sibolga, Gatra.com - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), berinisial BUL, 40 tahun, dinyatakan meninggal dunia di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Medan, sekira pukul 18.25 WIB, pada hari Rabu lalu (29/4).
Dua hari sebelumnya BUL dirujuk dari Kota Sibolga, ke salah satu rumah sakit di Kota Medan untuk mendapatkan perawatan medis atas penyakit TB Paru yang diidapnya sebagimana hasil rontgen, pada Selasa (29/4). BUL juga menjalani rapid test dengan hasil reaktif.
"BUL dirujuk pada Senin (28/4) malam dan tiba di rumah sakit yang dituju di kota Medan pada Rabu (29/4) sekira pukul 06.00 WIB. Sekitar pukul 18.25 WIB, BUL dinyatakan meninggal dunia," kata Koordinator Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Firmansyah Hulu, dalam siaran persnya, Rabu (30/4) di Aula Nusantara kantor Wali Kota Sibolga.
Firmansyah yang didampingi Juru Bicara Penanganan Covid-19 dan salah seorang perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga, mengakui bahwa BUL sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. BUL diketahui menjalani perawatan di rumah sakit beberapa pekan sebelumnya karena menderita sakit paru.
"Jadi secara logika, BUL tidak mungkin terpapar Covid-19, karena dia tidak memiliki perjalanan keluar kota. Demikian juga di Sibolga belum ada terkonfirmasi Covid-19. Namun hasil rapid test nya, reaktif,” bebernya.
Firmansyah, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Kota Sibolga ini pun lantas menjelaskan seperti apa hasil dari rapid test. Hasil rapid test katanya, tidak bisa langsung diputuskan seseorang positif terpapar Covid-19. Sebab dalam rapid test ada istilah positif true dan positif false atau negatif true dan negatif false, yang penegakan diagnosanya harus melalui test Swab.
"Karenakan BUL dirujuk dengan status PDP, maka penanganan pemakaman dilakukan dengan Standar Operasi Pelaksanaan (SOP) Covid-19 dan dikebumikan di Simalingkar, Medan," katanya.
Firmansyah mengungkapkan jika BUL tidak sempat menjalani test Swab karena Viral Transport Media (VTM) di Kota Medan kebetulan habis.
“Satu-satunyanya yang memastikan apakah BUL positif Covid-19 atau tidak nantinya, dari ibunya, selaku yang menemani almarhum selama ini. Hasil rapid test awal Ibunya, masih negatif,” katanya.
Adapun orang yang kontak langsung dengan BUL sebelum meninggal karena masuk dalam PDP asal Kota Sibolga tersebut, lanjut Firmansyah, ada 16 orang warga Kota Sibolga yang kini terpaksa harus menjalani isolasi dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Ke 16 orang tersebut terdiri atas keluarga, orang yang mengantar ke rumah sakit dan tenaga medis rumah sakit Sibolga yang menangani," kata Firmansyah.