Nagekeo, Gatra.com - Sebanyak 10 orang siswa Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menimba ilmu di Pesantren Magetan, Jawa Timur dan sudah dipulangkan. Setelah menjalani rapid test, 1 orang di antaranya reaktif sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Siswa reaktif Covid-19 itu berinisial MRS dan beralamat di RT 38, Kompleks Koramil, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Nagekeo.
Bupati Nagekeo, dr Yohanes Don Bosco Do membenarkan ada 10 siswa pesantren Magetan, Jawa Timur dari daerahnya yang dipulangkan dan tiba di Mbay 16 April 2020 lalu.
“Setelah dilakukan Rapid Test di RSUD Aeramo Mbay Nagekeo 27 April 2020 lalu ada ada satu yang reaktif Covid-19 itu, berinisial MRS. Yang bersangkutan kami pisahkan dari teman temannya dengan pengawasan ketat. Sedangkan 9 lainnya menjalani karantina mandiri di rumah,” kata Bupati Nagekeo dr Yohanes Don Bosco Do, Kamis (30/4)
Dia menjelaskan, perlu dipahami bahwa hasil rapid test dinyatakan reaktif tersebut tidak serta merta yang bersangkutan sudah positif Corona.
“MRS masih harus menjalani tes lanjutan berupa pengambilan sampel swab ,” jelas dr Yohanes Don Bosco Do.
Lebih lanjut dia mengatakan Pemkab dalam hal ini tim gugus Covid-19 Nagekeo akan segera mengirim hasil swab tenggorokan MRS Laboratorium di RSUD Johanes Kupang untuk diteliti.
Pemkab Nagekeo melalui Satgas Gugus Tugas Covid -19 tengah melakukan tracking lebih luas kepada siapa saja yang pernah kontak dengan orang yang dinyatakan reaktif tersebut.
“Sekarang, kami minta agar siapa saja yang pernah berhubungan dengan yang bersangkutan untuk jujur datang periksa. Kalau tidak, kita semua celaka. Jadi semua orang yang pernah kontak dekat, datang kita tes darah. Gratis, tidak ada biaya ,” katanya.
Karena itu dr Yohanes Don Bosco Do kembali mengingatkan masyarakat jngan panik dan harus mengikuti protokol Covid-19. Warga yang baru datang dari daerah terpapar diminta melaporkan diri ke tim gugus untuk diperiksa.
Dia juga sudah minta petugas instansi terkait di Pelabuhan Maropokot untuk memperketatt semua kapal yang masuk.
“Saya sudah perintahkan. Setiap kapal yang masuk, hanya barang yang turun. Tim gugus selalu siaga di Pelabuhan. Tegasnya barang boleh masuk manusia suruh kembali,” tandas dr Yohanes Don Bosco Do.