Semarang, Gatra.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi merepsons pernyataan Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto yang mengatakan Kota Semarang berpotensi menjadi episentrum baru kasus Covid-19 di Indonesia.
"Prediksi boleh-boleh saja, namanya juga kota metropolitan yang lalu lintas barang dan manusianya pasti dinamis sekali," ujar Hendi sapaan akrabnya pada Gatra.com, Kamis (30/4).
Menurut orang nomor satu di Pemkot Semarang ini, yang terpenting saat ini ialah menumbuhkan kedisiplinan warga Kota Semarang dalam menaati seluruh peraturan pemerintah.
"Buat saya sekarang yang penting adalah kedisiplinan warga Kota Semarang. Disiplin menjaga jarak, disiplin menggunakan masker, displin menjaga kebersihan dan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan," tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch Abdul Hakam menambahkan, 30 persen pasien Covid-19 yang dirawat di berbagai rumah sakit di Kota Semarang merupakan warga luar Kota Semarang.
"30 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan warga dari luar Kota Semarang. Jadi tidak semuanya orang Semarang asli," ungkapnya.
Hingga Kamis (30/4) sore tercatat pasien positif Covid19 yang tengah mendapatkan di berbagai rumah sakit rujukan di Kota Semarang berjumlah 119 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 303 orang, dan Orang dalam pengawasan (ODP) berjumlah 640 orang.