Moskow, Gatra.com - Penghitungan kasus virus corona di Rusia yang dikonfirmasi secara nasional melonjak melampaui angka 100.000 korban terinfeksi, pada hari Kamis. Angka itu meningkat beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa puncak wabah belum datang.
Dikutip Reuters, Kamis (30/4), Rusia, negara terbesar di dunia berdasarkan wilayah, telah di lockdown sejak Putin mengumumkan penutupan sebagian besar ruang publik pada akhir Maret.
Dalam minggu ini Rusia mulai menyusul Cina dan Iran dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi. Meski naik ke daftar negara dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi tergolong paling tinggi, Rusia sejauh ini mencatat jauh lebih sedikit angka kematian dibandingkan dengan banyak negara yang paling terpukul.
Pusat tanggapan krisis koronavirus negara itu, Kamis mencatat penghitungan kasus secara nasional mencapai 106.498. Ada 101 orang yang didiagnosis dengan virus corona baru meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Itu berarti jumlah keseluruhan korban meninggal secara resmi sekarang mencapai 1.073 orang.
Pihak berwenang mulai mencatat adanya kenaikan tajam dalam kasus-kasus yang terjadi di bulan ini.
Rusia saat ini berada pada minggu kelima dari penutupan, bersama dengan jatuhnya harga minyak, yang telah menempatkan ekonomi pada jalur kontraksi 4-6 persen, menurut bank sentral setempat.
Putin, yang berbicara di televisi pada hari Selasa, mengatakan langkah-langkah penguncian harus diperpanjang selama dua minggu. Dia memperingatkan puncak wabah itu masih akan terjadi ke depan.
"Situasinya masih sangat sulit," kata Putin.
"Kami menghadapi tahap baru dan mungkin paling intens dalam melawan epidemi ini," tambahnya.