Karanganyar, Gatra.com - Puluhan bus pariwisata yang parkir di plasa-alun-alun Karanganyar dibubarkan polisi. Belakangan diketahui, awak bus tersebut menanti rekan-rekannya berkumpul untuk bersama-sama menemui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Solo dengan keperluan meminta penangguhan angsuran kendaraannya.
Bus-bus tersebut parkir di lokasi tersebut mulai pukul 08.00 WIB. Jumlahnya semakin banyak seiring waktu berjalan. Melihat pemandangan tidak biasa itu, polisi pun merapat. Aparat sebelum membubarkan kerumunan, menanyakan dulu maksud aktivitas tersebut.
"Ada sekitar 17 PO bus di alun-alun. Anggota kami bertanya kenapa malah berkumpul di tempat paling mencolok itu. Padahal harus jaga jarak. Kemudian tim dari Polres Karanganyar meminta bubar saja. Mereka diminta untuk kembali ke rumah atau garasi masing-masing. Stay at home. Sesuai maklumat Kapolri, kegiatan berkerumun ini dilarang untuk mencegah penyebaran Covid 19," papar Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni kepada wartawan di plasa alun-alun, Kamis (30/4).
Berdasarkan pengakuan kru bus, mereka ingin melakukan aksi solidaritas untuk perwakilannya yang menemui pejabat OJK. Di Karanganyar, titik kumpulnya di plasa alun-alun. Menurut para kru itu, ajakan ke OJK Solo berdalih solidaritas beredar di media sosial.
Kompol Busroni juga mengatakan, keberadaan puluhan bus pariwisata dan mobil perjalanan wisata di lokasi tersebut mengganggu ketertiban. Di sela membubarkan bus, polisi membagikan masker gratis ke kru angkutan orang itu.
Roni, pengemudi bus pariwisata asal Kerjo mengaku sengaja memarkir kendaraannya sekadar untuk memanaskan mesin. Selanjutnya mereka akan konvoi ke Solo namun keburu dibubarkan polisi. Mengenai tujuan perwakilannya di OJK, ia berharap membawa angin segar bagi dirinya dan seluruh awak angkutan pariwisata.
"Benar-benar sepi. Tempat wisata tutup selama wabah corona. Carteran juga enggak ada. Sedangkan kebutuhan hidup harus dipenuhi. Belum lagi membayar cicilan ke bank yang semakin mencekik leher," katanya.