Pati, Gatra.com - Tak kunjung disalurkannya bantuan Covid-19 dari sejumlah donatur oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Menanggapi hal tersebut, pemkab berdalih ada mekanisme tertentu dalam penyaluran, sementara pagebluk terus mengintai.
Dilansir dari covid19.patikab.go.id pada pukul 12.24 WIB, kasus positif di Pati berjumlah enam orang, 13 warga tercatat sebagai PDP, sebanyak 66 orang menjadi ODP dan tiga lainnya meninggal dunia.
Bupati Pati, Haryanto mengatakan, memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan momentum penyaluran bantuan Covid-19, yakni pada awal Mei 2020 esok. Alasannya, pandemi Covid-19 masih belum tahu kapan berakhir.
“Dampaknya pasti akan lama bagi masyarakat Pati, sedangkan sumber daya kita terbatas. Termasuk refocusing anggaran Rp32 miliar yang nantinya akan ditambah menjadi Rp139 miliar itu juga uang rakyat yang pengelolaannya tak boleh sembrono,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Kamis (30/4).
Sehingga, sebisa mungkin anggaran dan donasi yang terkumpul harus tepat sasaran dan berorientasi jangka panjang. Efek jangka panjang ini adalah dampak sosial, sehingga langkah penuh kehati-hatian mutlak diterapkan.
“Jaring pengaman sosial itu sensitif, rawan gesekan kalau tak tepat sasaran. Pemkab bisa saja pilih cepatnya dengan langsung menyalurkan, tapi kalau nanti bantuan dari pusat, provinsi, maupun Dana Desa disalurkan belakangan, ternyata ada yang lebih membutuhkan tapi tidak kebagian kan jadi gejolak di masyarakat. Terus Pemkab bisa bantu apa kalau bantuan Pemkab udah terlanjur menyalurkan,” paparanya.
Bulan Mei menjadi target dalam pendistribusian bantuan sebagai upaya untuk meminimalisir gesekan di tengah masyarakat dan fokus dalam penanganan pagebluk.
“Udah capek mikir corona, terkuras juga untuk mengatasi kecemburuan sosial yang pasti dampaknya panjang dan bahkan bisa mengancam keamanan dan ketertiban. Karena ini urusan perut, tak boleh kita sepelekan efek jangka panjangnya,” jelasnya.
Sementara untuk bantuan APD dari sejumlah pihak, Ketua Gugus Tugas Penangan Covid-19 Pati itu mengaku telah mendistribusikan ke instansi medis di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, baik Puskesmas maupun rumah sakit.
“Sudah disalurkan melalui DKK Pati. Memang bantuan APD masih belum mencukupi, kami sudah menyiapkan anggaran, hanya saja APD, rapid test, dan PCR tes sempat langka. Kami butuh waktu untuk mencari dan mengupayakan,” bebernya.
Terbaru, APD yang sudah didistribusikan sebanyak 4.670 unit, sedangkan alat rapid test berjumlah 1.500 unit.