Jakarta, Gatra.com - Tim ahli baru-baru ini berhasil menemukan dan mengidentifikasi "galeri seni" batu Paleolitik berusia 15 ribu tahun di 2 tempat terpisah. Para ahli mengungkapkan bahwa petroglyphs kemungkinan besar dibuat oleh seniman kuno yang sama.
Laman medical daily, Rabu (29/4), mewartakan "galeri seni" batu tersebut terletak di dataran tinggi Ukok, Republik Altai Rusia, serta Baga, Oygur dan Tsagaan-Salaa di barat laut Mongolia.
Sebagian besar gambar tersebut ditemukan kembali pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Waktu itu, berbagai pertanyaan belum bisa dijawab, salah satunya soal perdebatan antara para ilmuwan dan ahli, yakni apakah gambar-gambar itu menunjukkan "makhluk-makhluk fantastik dengan belalai" atau mamut berbulu yang sekarang sudah punah dan pernah menjelajahi daerah itu.
Meski kedua "galeri seni" batu tersebut terletak di dua negara, namun jaraknya hanya sekitar 20 kilometer. Selain itu, petroglyphs juga 7.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya, dengan para seniman menggunakan gaya artistik yang sama di kedua lokasi tersebut, yang disebut sebagai gaya Kalgutinsky.
Temuan para peneliti dari Prancis dan Rusia tersebut dianggap berguna, karena gambar-gambarnya saat ini baru bisa dipastikan sebagai mammoth berbulu yang telah punah di kawasan itu sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Menurut tim, para seniman kuno diperkirakan membuat karya-karya tersebut menggunakan alat-alat batu yang bertentangan dengan logam. Selain itu, batu-batu itu juga memiliki semacam "pernis gurun" yang merupakan kerak gelap yang terbentuk pada batu dalam kondisi kering, menunjukkan bahwa mereka lebih tua dari asumsi sebelumnya yang berusia 8.000 hingga 10.000 tahun.
"Kami mengaitkan petroglyphs dengan periode Paleolitik Akhir Atas, karena contoh dengan ciri khas gaya ini menggambarkan fauna Pleistosen [mammoth, badak]. Fitur gaya ini menemukan kesamaan mereka di antara contoh-contoh khas seni cadas Paleolitik Atas Eropa," kata para peneliti menyimpulkan.
"Ini adalah sentuhan baru untuk yang kita ketahui tentang kegiatan orang prasejarah yang tidak dapat dijelaskan di Asia Tengah," kata Vyacheslav Molodin, seorang ilmuwan Rusia yang melakukan penelitian bersama Dmitry Cheremisin dan Dr. Lidia Zotkina dari Institut Arkeologi dan Etnografi, Novosibirsk.