Dharmasraya, Gatra.com - Nekat menembus perbatasan, satu unit bus Antar Lintas Sumatera (ALS) berpenumpang dari Jakarta dihalau paksa oleh petugas, pengamanan perbatasan Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar).
Penghalauan itu dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat peninjauan kondisi Posko Covid-19 di daerah perbatasan Dharmasraya dengan Tebo, Jambi, Rabu (29/4). Akibatnya, bus ALS berpenumpang itu terpaksa putar balik.
"Tidak boleh masuk lagi ke sini. Harus putar balik. Bapak juga tidak akan bisa lewat, percuma nanti. Putar, putar," tegas Nasrul di Sungai Rumbai, Dharmasraya kepada sopir bus berpelat kuning itu.
Diketahui, bus ALS bernomor polisi BK 7693 DJ tersebut membawa puluhan penumpang dengan tujuan Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Setelah disergah untuk mencari jalan lain, akhirnya bus ALS dari Jakarta tersebut terpaksa putar balik.
Mantan Bupati Pesisir Selatan itu juga menegaskan, pihaknya tidak main-main menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama untuk mengatasi lonjakan kasus coronavirus disease (Covid-19) di Ranah Minang yang semakin mengkhawatirkan.
Selain itu, penghalauan tersebut dilaksanakan sesuai instruksi sesuai Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Masa Mudik Idul Fitri 144 Hijriah. Jika ada pengendara yang nekat keluar masuk Sumbar terpaksa putar balik.
"Kita kasihan penumpangnya. Bukan kita tidak manusiawi, tapi kita harus konsisten dengan instruksi yang sudah dibuat. Jadi kita suruh mereka putar balik, cari jalan lain, Jambi atau Palembang sesuai izin trayeknya," terang Nasrul.
Nasrul juga mengaku mendapat informasi sebelumnya, ada beberapa bus lintas Sumatra, seperti ALS dan Medan Jaya berhasil lolos melintas Sumbar. Maka itu ia meminta petugas di lapangan lebih tegas menegakkan aturan PSBB yang berlaku.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar untuk menyurati perusahaan bus lintas Sumatra, bahwa tidak boleh lagi melintas di daerah Sumbar. Bus itu harus mencari jalan lain, seperti Sumatra Selatan, Jambi, Riau, atau Sumut di jalur lintas timur.
"Kalau di provinsi lain mau mondar-mandir kendaraan silahkan. Tapi di Sumbar sudah tidak bisa lagi," tukas Nasrul didampingi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerjaan.