Semarang, Gatra.com - Dalam pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) non PSBB hari ketiga, masyarakat Kota Semarang mulai bergotong royong memenuhi kebutuhan dapurnya lewat berbagai program swadaya, salah satunya menyediakan dapur umum bagi penduduk sekitar.
Seperti yang dilakukan oleh beberapa warga di Kampung Jomblang Kecamatan Candirisari, warga di Kelurahan Lempongsari, dan warga Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Seluruh warga baik tua muda, perempuan atau laki laki berjibaku menyiapkan makanan untuk disantap bersama sama. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi beban hidup masyarakat di tengah pandemi corona.
Korlap Dapur Umum RT 8 RW 4 Bringin, Ngaliyan Kota Semarang, Choirul Awaludin mengatakan, pendirian dapur umum di lingkungannya merupakan hasil swadaya masyatakat.
"Ini hasil swadaya masyatakat, semuanya bantu gotong royong. Ada yang masak, ada yang nyumbang ini dan itu. Intinya dari masyarakat untuk masyarakat," ujarnya, Rabu (29/4).
Ia menuturkan, bantuan dari pemerintah berupa sembako juga dialihkan pada dapur ini. Dengan tujuan, agar semua warga di lingkungan tersebut dapat ikut merasakan manisnya bantuan tersebut.
"Sekarang kan juga Bulan Ramadhan, kalau masing - masing harus masak dulu juga kerepotan. Dengan begini semua tinggal menerima santapan untuk buka dan sahur setiap harinya," ungkapnya.
Senada, Ketua RW 3 Kelurahan Jomblang, Suryo Setiawan menambahkan pendirian dapur umum relawan Covid-19 tersebut bermula dari rasa keprihatinan akan nasib warganya yang di tengah pandemi Corona. Sebab, banyak warga yang terpaksa harus dirumahkan dan kehilangan penghasilan.
"Di sini banyak pekerja yang dirumahkah mulai dari buruh, sopir mikrolet, karyawan golf, kuli bangunan dan lain sebagainya. Saya berfikir dalam kondisi saat ini penting sekali ada sebuah posko yang mampu mampu memenuhi kebutuhan perut saudara saudara kita, yang mungkin sedang kesulitan," ceritanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyambut baik adanya pembentukan dapur umum warga terdampak Covid-19. Menurutnya, ini merupakan bagian dari semangat kekeluargaan dan gotong royong dalam menghadapi pandemi corona bersama sama.
"Ini adalah sebuah langkah yang sangat luar biasa, membuat dapur umum untuk meringankan tetangga, yang kemudian konsep - konsep seperti ini sangat diperlukan di tengah pandemi Covid-19," pujinya.