Tegal, Gatra.com - Okupansi atau tingkat hunian hotel di Kota Tegal, Jawa Tengah merosot hingga 80 persen akibat pandemi Covid-19. Para pelaku usaha mesti melakukan langkah efisiensi agar usahanya tetap bertahan di tengah pandemi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tegal, Saunan mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat satu hotel di Kota Tegal sempat tutup sementara.
"Saat ini satu hotel itu sudah kembali buka. Tapi dampak Covid-19 ke pelaku usaha di sektor perhotelan masih belum membaik," kata Saunan kepada Gatra.com, Rabu (29/4).
Menurut Saunan, tingkat hunian hotel rata-rata menurun 80 persen selama pandemi Covid-19. Akibatnya, pelaku usaha mesti melakukan efisiensi pengeluaran agar usahanya tetap bisa berjalan.
"Kami melakukan efisiensi ketat di semua lini untuk menekan pengeluaran selama masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Menurut Saunan, langkah efisiensi itu antara lain dengan merumahkan sebagian karyawan, terutama karyawan yang harian. Selain itu, efisiensi juga dilakukan terhadap pengeluaran untuk makanan.
"Pengeluaran paling besar itu untuk karyawan, listrik dan material seperti makanan. Karyawan ada yang dirumahkan dan ada yang tidak masuk full. Kami atur sesuai tingkat hunian hotel," uar Saunan.
Kondisi serupa juga dialami pelaku usaha restoran. Meski tak memiliki data rinci, Saunan menyebut sebagian restoran sudah menutup usahanya akibat pandemi Covid-19. "Kalau dilihat, sudah ada restoran-restoran yang sudah tutup," kata dia.
Berdasarkan data PHRI, jumlah hotel di Kota Tegal mencapai 29 hotel. Dari jumlah itu, enam di antaranya merupakan hotel besar. "Kalau restoran jumlahnya sekitar 60-an," ucapnya.