Home Kebencanaan Syarat BLT Rumit, Bupati Lembata : Tolong Dipermudah

Syarat BLT Rumit, Bupati Lembata : Tolong Dipermudah

Lembata, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempermasalahkan syarat bantuan langsung tunai (BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat. Persyaratan dari Kementreian Sosial  dinilai terlalu rumit.

“Kami minta kebijakan pihak Kementrian yang menangani bantuan langsung tunai ini. Tolong dipermudah syaratnya disaaat masyarakat susah karena pandemic Corona . Mau bantu orang susah kok syaratnya dipersulit ,” kata Bupati Lembata Yentji Sunur, Selasa (28/4).

Menurut dia, persyaratan BLT yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat tidak menjangkau semua masyarakat yang terkena dampak Covid-19.

"Ini kan ada yang tidak masuk persyaratan dapat BLT kalau dilihat dari dari 14 syarat itu. Kalau satu, dua, tiga, empat, lima, enam masuk dan tujuh, delapan tidak masuk bagaimana. Makanya harus ada kebijakan lain untuk masalah BLT ini ,” jelas Yentji Sunur.

Menurut dia, rata-rata masyarakat di Lembata yang terdampak Covid -19 adalah para pedagang, penjual sayur, peternak ayam, dan pedagang kebutuhan lainnya yang tidak bisa dijual ke pasar.

“Perlu kebijakan baru dari pihak Kementrian. Semua masyarakat yang terdampak corona sebagaimana disebutkan diatas itu harus dibantu. Bukan hanya masyarakat miskin saja,” harap Yentji Sunur.

Lebih lanjut, dia menegaskan kalau pemerintah mau membantu sebaiknya diberikan saja tanpa ada syarat. Karena banyak pelaku ekonomi baik masyarakat miskin maupun berkecukupan juga yang terdampak ekonomi Covid -19 ini.

“Dampak ekonomi Covid -19 ini terasa di semua kalangan masyarakat. Dari kelas pedagang kecil di pasar sampai warga miskin. Kami sudah data dan sudah berikan. Data kami itu akurat. Kalau mau bantu sebaiknya mempermudah syaratnya ,” kata Bupati yentji Sunur.

Dia mengaku bingung melihat sejumlah syarat yang diberikan pihak Kementrian.

"Saya lihat syarat itu saya juga bingung. Mau baca untuk apa, mau kasi bantuan tapi pakai syarat. Semua warga desa baik miskin dan tidak miskin tapi berdampak harus kasih mereka bantuan," ujar Yentji Sunur.

Dia ingin memastikan dan mengharapkan semua Kepala Keluarga di Lembata mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT), paling tidak selama pandemi Covid-19 masih berlangsung. 

342