Kairo, Gatra.com - Mesir kembali memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama tiga bulan mulai hari ini, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Timur Tengah (MENA), Selasa, (28/4).

Keputusan itu dikeluarkan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Mesir merupakan negara terpadat di semenanjung Arab, dengan penduduk hampir 100 juta jiwa, yang selama ini berada di bawah pembatasan darurat sejak April 2017.

Pembatasan itu pertama kali diberlakukan mengingat adanya kelompok yang berafiliasi dengan ISIS yang membom dua gereja Kristen Koptik pada April 2017.

Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan itu. Perpanjangan kemudian diperbarui secara berkala sejak saat itu, ketika para pejabat Mesir melanjutkan konflik tingkat rendah terhadap gerilyawan ISIS, di semenanjung Sinai timur laut negara itu.

Warga Mesir menghadapi pembatasan lebih lanjut karena adanya pandemi virus corona.

Pihak berwenang juga menerapkan jam malam di bulan Maret dan melarang pertemuan berkelompok meskipun di bulan suci Ramadhan. Biasanya berlangsung saat doa bersama dan kegiatan acara sosial lainnya.