Canberra, Gatra.com – Duta Besar (Dubes) Cina untuk Australia, Cheng Jingye, mengatakan, pernyataan Australia mendukung untuk menyelidiki penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid)-19 memicu boikot terhadap anggur dan perjalanan wisata ke Australia.
Cheng dikutip dari AFP, Senin (27/4), memperingatkan bahwa pernyataan untuk melakukan penyelidikan independen tetang asal Covid-19 di Cina sangat membuat rakyat Cina kecewa terhadap sikap tersebut.
"Publik Tiongkok frustrasi, kecewa, dan kecewa dengan apa yang sedang dilakukan Australia sekarang," katanya.
Cheng melanjutkan, jika hubungan Australia dengan Cina berubah menjadi lebih buruk karena memaksakan sikap tersebut, maka orang akan berpikir mengapa harus pergi ke Australia yang tidak bersahabat dengan Cina.
"Para wisatawan mungkin memiliki pemikiran kedua. Terserah orang untuk memutuskan. Mungkin orang-orang biasa akan mengatakan 'Mengapa kita harus minum anggur Australia? Makan daging sapi Australia?'" ujarnya.
Cheng juga mengancam agar mahasiswa Cina tidak kuliah ke universitas-universitas Australia yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama negara tersebut dan sudah terancam oleh pembatasan perjalanan pandemi.
"Orang tua siswa juga akan berpikir apakah tempat yang mereka temukan tidak begitu ramah, bahkan bermusuhan, apakah ini tempat terbaik untuk mengirim anak-anak mereka ke sini," katanya.
Komentar itu menandai peningkatan yang signifikan dalam ketegangan antara Beijing dan Canberra, yang hubungannya sudah tegang. Mereka juga mencerminkan kesediaan generasi baru diplomat Cina untuk secara agresif dan secara terbuka mendorong kepentingan Partai Komunis, menggunakan kekuatan ekonomi Tiongkok sebagai pengaruh jika perlu.
Para ahli mengatakan, penyelidikan penuh terhadap wabah coronavirus dapat memicu pengawasan terhadap penguasa Tiongkok dan tanggapan mereka terhadap krisis, dan membuka pintu bagi jenis kritik terhadap partai yang jarang ditoleransi.
Cheng juga menuduh Australia menggemakan poin pembicaraan dari Amerika Serikat (AS). Menurutnya, beberapa orang berusaha menyalahkan Cina atas masalah pandemi Covid-19.
"Beberapa orang berusaha menyalahkan Tiongkok atas masalah mereka dan mengalihkan perhatian. Ini semacam kaki tangan terhadap pernyataan yang dibuat oleh beberapa pasukan di Washington," ujarnya.
Australia telah bergabung dengan Amerika Serikat dalam menyerukan penyelidikan menyeluruh tentang bagaimana Covid-19 berubah dari wabah lokal di Cina tengah menjadi pandemi yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang, memaksa miliaran orang ke dalam isolasi, dan menorpedo ekonomi global.