Slawi, Gatra.com - Seorang camat dan kapolsek di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dirawat di ruang isolasi setelah hasil rapid test (tes cepat) mereka terindikasi positif Covid-19. Puluhan orang yang pernah kontak dengan keduanya juga harus menjalani rapid test.
Camat dan kapolsek yang dirawat diketahui menjabat di Kecamatan Tarub. Keduanya dirawat di ruang isolasi RSUD Suradadi, Kabupaten Tegal tak lama setelah diketahui hasil rapid test mereka positif.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Suradadi Hofur membenarkan jika camat dan kapolsek tersebut dirawat di ruang isolasi.
"Pak Camat dirawat sejak Sabtu (25/4). Kalau pak kapolsek baru masuk tadi sore. Dirawat di ruang khusus penanganan Covid-19. Betul (karena hasil rapid test positif)," kata Hofur saat dihubungi Gatra.com, Senin (27/4).
Selain hasil rapid test-nya terindikasi positif Covid-19, Hofur juga membenarkan dirawatnya kapolsek karena ada riwayat kontak dengan camat yang sudah lebih dulu dirawat.
"Sementara ini baru kapolsek yang dirawat karena ada kaitan kontak dengan camat. Lainnya yang kontak kami masih menunggu. Dari Dinas Kesehatan mungkin sudah melakukan pemeriksaan, tapi kami belum tahu hasilnya," ucapnya.
Hofur mengatakan, rumah sakit akan menindaklanjuti hasil rapid test kedua pejabat tersebut dengan melakukan pemeriksaan sampel swab tenggorok untuk memastikan diagnosa penyakitnya. "Besok rencananya dilakukan swab sekaligus," ujarnya.
Hofur menambahkan, total pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Suradadi berjumlah tujuh orang. Dari jumlah itu, satu pasien sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dan sisanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). "Baru satu yang sudah konfirm positif. Lainnya ada yang masih menunggu hasil swab, belum keluar," ujar dia.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, rapid test sudah dilakukan terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan camat dan kapolsek yang dirawat. Namun Joko belum dapat mengungkapkan jumlah dan hasilnya.
"Satu persatu kami telusuri dan dilakukan rapid test, termasuk yang satu kantor. Hasilnya saya belum tahu karena baru hari ini dilakukan. Kalau jumlahnya banyak, puluhan lebih," ujarnya saat dihubungi Gatra.com, Senin (27/4).
Joko belum dapat memastikan riwayat kontak camat yang lebih dulu positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. "Kemungkinan (kenapa bisa positif) banyak. Bisa dari keluarganya yang baru melakukan perjalanan luar daerah atau dari riwayat kontak lain," ujarnya.